Tingkat Partisipasi Pemilih 75 Persen

Tingkat Partisipasi Pemilih 75 Persen

*Toko-Toko Tutup, Pasar Sepi

KAJEN - Hari pencoblosan Pilpres dan Pileg 2019 di Kabupaten Pekalongan, kemarin, berjalan dengan kondusif. Tingkat partisipasi pemilih di Kota Santri diperkirakan di atas 75 persen.

PANTAU TPS - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Forkompinda, Bawaslu, KPU, dan Desk Pemilu melaksanakan pantauan ke sejumlah TPS di Kota Santri, kemarin. Hadi Waluyo.

Seperti di Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 78 persen. Dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 2.295, pemilih yang menggunakan hak pilihnya mencapai 1.779.

Di Desa Kayugeritan, pasangan presiden nomor urut satu, Joko Widodo-Maruf Amin unggul dengan perolehan 1.376 suara, sedangan pasangan nomor dua, Prabowo-Sandiaga Uno, mendapat 377 suara. "Tingkat partisipasi 78 persen. Pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebagian besar merupakan para perantau di Jakarta yang tidak pulang kampung," terang petugas KPPS desa setempat, M Puji Purwanto, kemarin.

Sementara itu, untuk memantau pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi didampingi Sekda Mukarromah Syakoer dan sejumlah kepala OPD, bersama unsur Forkompinda, Desk Pemilu, KPU, dan Bawaslu, melakukan pantauan langsung ke sejumlah TPS di Kabupaten Pekalongan, kemarin siang. Pantauan di antaranya dilakukan di TPS 12 Desa Kebunagung, Kecamatan Kajen, TPS 4 Desa Langensari, Kecamatan Kesesi, TPS 9 Kelurahan/Kecamatan Sragi, TPS 1 Desa/Kecamatan Siwalan, TPS 7 dan 8 Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, dan TPS 9 Desa Tanjung, Kecamatan Tirto.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi ditemui Radar Pekalongan disela-sela pantauan, mengatakan, seluruh proses Pemilu di Kabupaten Pekalongan berjalan dengan aman, lancar, tertib, dan menganut prinsip-prinsip jujur dan adil. Menurutnya, penyelenggara Pemilu juga bekerja dengan profesional.

"Jika tadi ada 'accident' itu semata-mata 'human error' saja, kesalahannya masih bisa ditolerir yang berkaitan dengan tertukarnya surat suara. Hanya itu kendalanya, tapi seluruh proses berjalan dengan baik," ujar Bupati.

Berdasarkan pantauan bersama Forkompinda didampingi Bawaslu dan KPU, lanjut Asip, tidak ada kendala suatu apapun di lapangan. Menurutnya, tingkat partisipasi rata-rata 75 persen ke atas. Disebutkan, di TPS 12 Desa Kebunagung, Kecamatan Kajen, tingkat partisipasinya di atas 75 persen, dan di TPS 4 Desa Langensari, Kecamatan Kesesi mencapai 80 persen. Dari sampling itu, kata dia, menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Pekalongan cukup tinggi untuk Pilpres dan Pileg 2019 ini.

"Mudah-mudahan nanti secara akumulatif bisa 80 persen. Ini harapan kami, karena kita mempelajari tren kenaikan partisipasi mulai dari Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, saya kira yang 2019 saat ini merupakan Pemilu raya," katanya.

Dikatakan, perlu ada bahan evaluasi, termasuk bagaimana agar angka partisipasi ini bisa lebih masif lagi. Selain itu, lanjutnya, perlu juga evaluasi siapa yang tidak menggunakan hak pilihnya. "Dari sampling yang kita pelajari, mereka yang tidak menggunakan hak pilihnya masih didominasi oleh para perantau, karena kartu keluarga ada di rumah, dan keluarganya mendaftarkan. Mereka dapat C6 dari KPPS tapi karena satu dan dua hal mereka masih tidak pulang. Ini masih menjadi kendala kita," katanya.

Menurutnya, daerah-daerah yang tingkat urbannya tinggi, berpararel dengan tingkat partisipasi di atas. "Ini bahan evaluasi. Mungkin nanti apakah bisa kita sesuai regulasinya, para perantau ini kita beri surat pindah pilih. Ini nanti KPU yang akan memfasilitasi, khusus untuk Kabupaten Pekalongan akan memiliki kebijakan seperti itu. Mereka masih bisa tetap menggunakan hak pilihnya, meskipun hanya untuk milih presiden dan wakil presiden tapi tidak milih DPD dan legislatif, tapi ini baru usulan dari kami agar mereka tetap bisa menyalurkan hak suaranya," ujar Asip.

Asip juga berpesan, siapa pun yang menang 'ojo umuk', yang kalah 'ojo ngamuk', karena Kabupaten Pekalongan harus tetap aman, nyaman, dan tenteram. Sebab, keamanan merupakan modal bagi pembangunan di daerah "Sekali lagi kepada yang menang 'ojo umuk', yang kalah 'ojo ngamuk'. Ada salurannya, ada mekanismenya untuk menyalurkan kalau hasilnya ini tidak puas, tapi secara umum Insya Allah Kabupaten Pekalongan kondisinya sudah sangat baik. Terima kasih kepada KPU, Bawaslu, Desk Pilkada, aparat keamanan dari kepolisian, Kodim Pekalongan, dan seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan yang telah menjaga dan merawat kedamaian yang ada di bumi Kabupaten Pekalongan ini yang akan terus menerus kita jaga. Alhamdulillah kita situasinya sangat kondusif," pungkasnya.

**Pasar Sepi

Berdasarkan pantauan Radar Pekalongan, kemarin pagi, jalanan utama di Kabupaten Pekalongan tampak lengang seperti suasana saat Hari Raya Idul Fitri. Pusat-pusat perekonomian seperti pasar tradisional dan pusat pertokoan pun kemarin pagi banyak yang tutup. Warga sejak pagi sudah mempersiapkan diri untuk mencoblos di TPS-nya masing-masing. Suasana pusat perbelanjaan mulai menggeliat sekitar pukul 11.00 WIB ke atas, sebab sebagian pemilik toko yang sudah menggunakan hak pilihnya mulai membuka toko miliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: