Abrasi Pantai Ngebum Makin Parah

Abrasi Pantai Ngebum Makin Parah

**10 Meter Bibir Pantai Hilang Diterjang Ombak
**Empat Warung Roboh dan Ancam Rumah Warga

HILANG - Abrasi, 10 meter bibir Pantai Ngebum di Desa Morojejo,
Kecamatan Kaliwungu, hilang akibat diterjang ombak.

KENDAL - Abrasi di Pantai Ngebum di Desa Morojejo, Kecamatan Kaliwungu, semakin parah dalam beberapa tahun terakhir ini. Sepanjang 10 meter bibir Pantai Ngebum sudah hilang akibat diterjang ombak. Abrasi juga mengancam sebagian warung dan rumah yang ada di pinggir pantai tersebut. Sedikitnya sudah empat warung yang roboh akibat hilangnya bibir pantai.Hal itu dibenarkan Jaman (70), pemilik warung yang rusak diterjang ombak. Atas kerusakan itu, ia pun harus membiayai sendiri dengan membeli ratusan sak yang rusak terhempas air laut tiap tahunnya.

Dijelaskan, peristiwa terkikisnya bibir pantai itu sudah terjadi sejak 2012 silam. Hal itu yang membuatnya harus berjibaku membendung ombak air laut dengan biaya sendiri."Seribuan sak pasir ditambah lima truk batu-batuan ditata setinggi 3 meteran di depan rumah. Itu untuk meemecah ombak agar tak masuk ke rumahnya," katanya, Kamis (13/2).Jaman mengungkapkan, jika sak-sak pasir rusak dihantam obak, maka ia pun harus menggantikannya dengan sak pasir bau.

Terakhir, pekan lalu ia mengganti 100 sak pasir dengan yang baru. Hal itu supaya penahan ombaknya tetap kokoh tak sampai merobohkan rumahnya. Bahkan rumahnya pernah mengalami banjir gelombang air laut hingga menyebabkan peralatan elektroniknya rusak."Banjir gelombang air laut terjadi tahun lalu. harapannya ada perhatian pemerintah daerah melakukan tindakan dalam mencegah abrasi. Pantai Ngebum ini jadi tempat wisata yang kerap didatangi masyarakat. Kalau sampai pantai ini hilang, maka kasihan bagi warga yang hanya mengandalkan mata pencaharian dari tempat wisata ini," terangnya. Senada diungkapkan Ketua Bumdes Moro Berkah Desa Mororejo, Abdullah

Faqihudin. Kata dia, fenomena alam berdampak ambarasi tersebut merupakan siklus tahunan. Sebagai antisipasi, pihaknya tengah musyawarah bersama perangkat desa beserta dinas terkait untu membahas penanggulangan abrasi."Harus segera diantispasi agar tidak semakin meluas dan pantai ngebum hilang. Kami hanya bisa lakukan tanam pohon untuk cegah abrasi meluas," katanya. Sementara Kepala Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Dinas

Lingkungan Hidup (DLH) Kendal, Anung Dwikorawan, menjelaskan, abrasi pada dasarnya bisa dicegah dengan sejumlah upaya, seperti penanaman pohon mangrove maupun cemara, hingga membuat pemecah ombak. Namun, adanya batasan kewenangan pengelolaan pantai membuat Pemerintah

Kabupaten lebih mengutamakan pencegahan saja daripada penanggulangan."Regulasi wewenang sendiri ada di Provinsi Jawa Tengah. Adanya batasan tersebut menjadikan pemkab tidak berani mengambil tindakan lebih sebelum ada persetujuan," katanya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: