Cegah Potensi Korupsi Dana Desa, Pemkab Batang Luncurkan Aplikasi Digitalisasi Keuangan Desa
LAUNCHING - Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat peluncuran aplikasi sistem keuangan digital desa.-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
BATANG, RADAR PEKALONGAN - Pemerintah Kabupaten BATANG melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Kabupaten BATANG, meluncurkan aplikasi keuangan digital, Senin 5 Agustus 2024 di Aula Kantor Bupati BATANG.
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menyebut langkah inovatif ini dapat mengurangi potensi korupsi dana desa. Pasalnya lewat transaksi non tunai, keuangan lebih transparan dan efisien.
Terlebih penggunaan dana desa yang setiap tahunnya menerima anggaran cukup besar dari berbagai sumber, termasuk pusat, provinsi, kabupaten, dan sumber dana lainnya.
BACA JUGA:Rayakan Usia 64 Tahun, SMPN 1 Batang Gandeng Alumni Lintas Angkatan
"Dana yang diterima desa setiap tahun cukup besar, sehingga kita butuh suatu aplikasi untuk mengelola keuangan desa agar bisa berjalan dengan lancar dan mudah diakses. Siapapun bisa melihat atau mengetahui transaksi dana desa melalui aplikasi ini," ungkap Lani Dwi Rejeki, Senin 5 Agustus 2024.
Sosialisasi penggunaan aplikasi ini telah dilakukan melalui uji coba dan simulasi di beberapa desa, termasuk Desa Kalisari Kecamatan Reban
BACA JUGA:Dibimbing Master Matematika Setiawan, Guru di Batang Diharap Perkuat Kemampuan Numerasi Siswa
Menurut Lani, aplikasi ini dirancang agar mudah digunakan bahkan bagi yang kurang paham teknologi.
"Inspirasi kami adalah membuat sistem yang simpel. Hanya menggunakan laptop, aplikasi ini sudah bisa dijalankan. Kami juga butuh tenaga admin untuk mengelola aplikasi ini," jelasnya.
Penggunaan aplikasi ini dirasa lebih mudah, daripada menggunakan transaksi manual. Dengan aplikasi ini, perangkat desa tidak perlu lagi datang ke bank atau membawa uang dalam jumlah besar. Semua transaksi akan lebih aman dan transparan.
BACA JUGA:Merdeka, Pemkab Batang Bagikan 13.600 Bendera Merah Putih Peringati HUT ke-79 RI
Selain itu, pihak yang menerima dana dari desa juga akan diberikan pemahaman mengenai sistem baru ini.
"Semua dana dari desa yang diberikan kepada pihak manapun akan masuk ke dalam aplikasi ini, bukan berupa uang tunai. Ini hal baru yang harus kita pahami bersama. Pastinya ada kendala, tapi kita akan menghadapi dan menyelesaikannya bersama-sama," ujarnya dengan optimis.
Lani juga menekankan bahwa dalam implementasi sistem baru ini, pihak desa akan diberikan bantuan jika menghadapi kesulitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: