3. Lakukan latihan fisik secara teratur
Pengobatan tekanan darah tinggi sekaligus cara mencegah hipertensi juga perlu melakukan aktivitas fisik secara teratur setidaknya 150 menit setiap minggu. Anda bisa membaginya menjadi 30 menit per hari agar tubuh bisa beradaptasi. Jenis olahraganya pun tidak perlu rumit. Contohnya, berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang.
4. Hindari stres
Menghindari atau belajar mengelola stres dapat membantu seseorang untuk mengendalikan tekanan darah tinggi. Anda bisa melakukan meditasi, yoga, hobi yang Anda gemari, atau memanjakan diri di spa.
5. Hindari konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan faktor risiko tekanan darah. Maka dari itu, penderita hipertensi diimbau untuk menghindari tindakan pencegahan ini.
6. Terapkan pola makan yang seimbang
Penderita perlu mengubah pola makannya agar nutrisi yang masuk ke tubuh menjadi lebih seimbang. Misalnya, dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, ikan, gandum utuh, dan kacang-kacangan, serta mengurangi makanan berminyak dan berlemak.
7. Jaga berat badan
Kelebihan berat badan dapat berkontribusi terhadap penyebab hipertensi. Pasalnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, penderita hipertensi perlu menurunkan berat badannya bila berlebihan.
8. Minum obat penurun tekanan darah
Jika pola hidup tidak cukup sebagai pengobatan hipertensi, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun tekanan darah. Penggunaan obat penurun tekanan darah juga disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, serta tingkat keparahan tekanan darah tinggi yang dialami.
Beberapa jenis obat penurun tekanan darah untuk mengobati hipertensi, yaitu:
1) Obat diuretik, seperti hydrochlorothiazide.
2) Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti lisinopril dan captopril.
3) Angiotensin II receptor blockers (ARBs), seperti candesartan dan losartan.