Polisi Masih Selidiki Dugaan Pembakaran Mobil Ketua FMPB di Kabupaten Pekalongan

Kamis 22-06-2023,20:36 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Hadi Waluyo

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Satuan Reskrim Polres Pekalongan masih terus melakukan penyelidikan dugaan pembakaran mobil milik Ketua Forum Masyarakat Pekalongan Bersatu (FMPB) Mustofa Amin. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan dan pengumpulan petunjuk terus dilakukan untuk kepentingan penyelidikan dalam mengungkap kasus tersebut.

"Kita masih melakukan penyelidikan kasus ini. Ditangani Unit 1," terang Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim, Kamis (22/6/2023).

Baca juga:Puslabfor Polri Periksa Mobil Aktivis yang Dibakar OTK

Dikatakan, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan untuk mengungkap kasus tersebut. Ia pun meminta kepada masyarakat yang mengetahui informasi sekecil apapun tentang kasus itu bisa menginformasikannya ke Satreskrim Polres Pekalongan. 

"Informasi sekecil apapun terkait kasus ini silahkan beritahu kami. Kami jamin kerahasiannya dan keamanannya," tandas Isnovim.

Sebelumnya diberitakan, dugaan teror terhadap aktivis di Pekalongan kembali terjadi. Kali ini mobil seorang aktivis bernama Mustofa Amin (60) yang diparkir di depan rumahnya di Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, dibakar orang tidak dikenal, Kamis (8/6/2023) dini hari.

Berdasarkan informasi, mobil aktivis yang dibakar adalah Feroza berwarna putih tahun 1998 milik Ketua Forum Masyarakat Pekalongan Bersatu (FMPB) Mustofa Amin. Mobil itu diduga dibakar orang tidak dikenal pada Kamis dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB. 

Baca lagi:Buntut Pembakaran Mobil Aktivitas, LSM - Ormas di Pekalongan akan Gelar Aksi Damai

Mustofa Amin dikonfirmasi membenarkan jika mobilnya dibakar orang tidak dikenal. Ia secara resmi telah melaporkan kejadian itu ke Polres Pekalongan, Kamis (8/6/2023).

Diterangkan, ia pulang ke rumah pada Rabu (7/6/2023) malam, sekitar pukul 23.30 WIB. Mobil diparkir di tepi jalan di utara sungai. Jaraknya sekitar 10 meter dari rumahnya. Rumahnya dengan jalan terpisahkan oleh sungai irigasi. "Mobil parkir di depan rumah persis. Di pinggir jalan di utara sungai. Jaraknya sekitar 10 meter dari rumah," terang dia.

Selanjutnya, ia pun masuk ke dalam rumah untuk istirahat. Sekitar pukul 00.30 WIB, keponakan korban keluar rumah. Keponakan korban mendengar pintu mobil dibuka. Ia mengira jika itu adalah korban yang membuka pintu mobilnya. "Sekitar pukul setengah satu ponakanku mau keluar rumah. Ada orang buka pintu mobil, itu dikiranya aku. Lha kok mobile kobong (terbakar)," terang dia.

Melihat ada mobil terbakar, keponakan korban lari mendekati mobil itu. Keponakan korban sempat melihat ada dua laki-laki tidak dikenal naik sepeda motor NMax lari dari lokasi kejadian. "Keponakanku lihat ada dua laki-laki naik NMax," kata dia. 

Kejadian itu langsung dilaporkan oleh keponakan korban ke anak korban. "Anak saya bilang ke saya, Pak kae mobile diobong wong (Pak mobilnya itu dibakar orang,red). Aku langsung keluar ambil air di sungai dan menyiramkannya ke mobil yang terbakar," terang dia.

Beruntung, lokasi kejadian di dekat sungai. Sehingga kobaran api bisa dipadamkan dengan cepat. Akibat kejadian itu, bagian dalam mobil korban rusak terbakar, seperti jok, dashboard, platfon atas dan bawah. Kerugian ditaksir Rp 10 juta. "Bakarnya pakai bensin. Ada aroma bensin," ujar Mustofa. 

Disinggung apakah ada indikasi siapa pelaku pembakar mobilnya dan motif yang mungkin ada, Mustofa mengaku tidak tahu. Ia mengaku tidak memiliki musuh. Persoalan dengan salah satu LSM di Kabupaten Pekalongan beberapa waktu lalu pun sudah clear dan damai.

Kategori :