RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Novel Sesuk Tere Liye merupakan novel horor benar-benar memberikan kesan mencekam, tetapi turut menghadirkan kehangatan dari perjuangan tokoh di dalamnya.
Tidak hanya sukses dengan novel-novelnya yang bertema cinta seperti novel Hujan atau novel petualangan dalam serial Bumi, Tere Liye juga menulis novel bergenre horor.
Novel Sesuk Tere Liye terbilang baru jika dibandingkan dengan karya-karyanya yang lain, karena novel ini baru terbit pada Agustus tahun lalu. Jumlah total novel Sesuk Tere Liye berjumlah 327 halaman dengan tema yang fresh dari novelis yang satu ini.
Penasaran dengan bagaimana Tere Liye mengemas novel horor yang satu ini? Yuk, simak sinopsisnya sampai akhir!
BACA JUGA Wajib Baca! Ini 5 Rekomendasi Novel Terbaru, Penuh Inspirasi untuk Remaja
Sinopsis Singkat Novel Sesuk Tere Liye
Gadis merupakan anak pertama yang memiliki dua adik laki-laki bernama Bagus dan Ragil, sehingga anggota keluarga perempuan berusia 12 tahun ini terdiri dari lima orang termasuk ayah dan ibunya.
Suatu ketika, satu keluarga dibuat terpukul karena Ragil jatuh dari lantai dua rumah lama mereka.
Keluarga mereka pun pindah dari kota ke rumah tua yang berada di tengah perkebunan, dan sedari awal sebenarnya Gadis tidak menyukai ide kepindahan ini.
Terlebih ketika dia melihat bahwa rumah besar yang akan menjadi tempat tinggal barunya itu terlihat angker karena tidak terawatt dan terpisah dari rumah yang lainnya.
Namun, janji sang ayah dan ibu yang akan lebih sering di rumah dan menemani anak-anaknya setelah tragedi yang menimpa Ragil, membuat Gadis kemudian perlahan menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
Awalnya, di dua pekan pertama, kehidupan mereka di lingkungan itu sangat mengasyikkan baik bagi Gadis maupun kedua adiknya.
Sang ayah terus melakukan perbaikan hingga mengecat rumah tersebut agar tampak lebih segar. Sedangkan sang ibu meninggalkan gawai dan lebih banyak memasak serta menemani Ragil.
Gadis dan Bagus yang bergaul sudah hampir mengenal semua pendudukan di kampung tersebut. Teman-teman barunya juga sangat menyenangkan.
Namun, situasi itu tidak bertahan lama. Sebab, di pekan ketiga, sang ayah mulai berubah. Dia lebih sibuk bekerja di luar rumah lagi bahkan tidak pulang untuk berhari-hari lamanya.