RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Kepedulian KH Syafi'i Pringlangu pada masyarakat Kota Pekalongan menjadi bukti bahwa beliau benar-benar sebagai pewaris para Nabi.
Ulama disebut sebagai pewaris para Nabi, merekalah yang mengemban tugas mengisi peran-peran Nabi yang saat ini sudah tidak ada. Ditutup dengan kenabian Nabi Muhammad SAW.
Menurut beberapa ulama yang muktabar, ciri khas ulama itu mereka yang memandang umat dengan pandangan kasih sayang.
Maka tak heran jika kita melihat banyak ulama yang mewakafkan waktu dan hartanya untuk agama dan umat. Peran ulama dalam menjaga akidah umat Nabi Muhammad ini sangat penting.
Seperti halnya yang dilakukan oleh KH. Syafi'i Pringlangu, waktu dan harta beliau benar-benar untuk kemaslahatan umat.
Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya jasa Kyai Syafi'i, mulai dari mengajar di rumah dan mushola, mengisiasi terbentuknya beberapa sekolah dan pondok pesantren, sampai ikut menjadi pemimpin saat masyarakat Pekalongan memperjuangkan kedaulatan tanahnya terhadap penjajah.
Terbukti kepedulian KH Syafi'i Pringlangu pada masyarakat Kota Pekalongan ini memiliki dampak yang luar biasa, pendidikan agama Islam di Kota Batik semakin bertambah maju.
BACA JUGA:Kedekatan Habib Ali bin Ahmad Al-Athas dengan Para Kyai dan Masyarakat Pekalongan
Dari hasil didikan beliau yang terkenal lemah lembut, tercatat melahirkan banyak kyai, di antaranya adalah KH. Akrom Khasani, KH. Syu'bi Alwi, dan Kyai Maksudi.
Menginisiasi Perkumpulan Kyai dan Habaib
Melansir dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara" yang disusun oleh tim PCNU Kota Pekalongan, tercatat selain mengajar kitab-kitab di beberapa tempat, Kyai Syafi'i juga pernah menginisiasi musyawarah para Kyai dan Habaib di Kota Pekalongan.
Tempat perkumpulan ini diberi nama Majelis Musyawarah Diniyah (MMD). Majelis tersebut berfungsi untuk tempat bagi masyarakat yang ingin menyampaikan kebingungannya tentang ilmu agama atau kehidupan.