Dinkes Batang: Kuliner Sentra Dracik Kampus Aman Dikonsumsi, Hasil Uji Lab Zat Berbahaya Negatif

Kamis 09-01-2025,07:13 WIB
Reporter : Novia Rochmawati
Editor : Dony Widyo

BATANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang menyebut Kuliner Sentra Dracik Kampus aman untuk dikonsumsi. Hal ini pun sudah dibuktikan dengan adanya uji laboratorium, dimana hasil menunjukkan tidak ada zat berbahaya yang ditemukan. 

Kepala Dinkes Batang, dr Didiet Wisnuhardanto menyebut seluruh sampel dinyatakan negatif dari bahan-bahan berbahaya seperti formalin, natrium benzoat, dan bakteri.

"Alhamdulillah, setelah kami melakukan pembinaan terhadap para pedagang, mulai dari cara pengolahan makanan hingga beberapa kali dilakukan uji laboratorium, hasilnya negatif dari bahan berbahaya," ujar Didiet saat diwawancarai, Rabu 8 Januari 2025. 

BACA JUGA:Tak Hanya Jadi Serbuan Masyarakat Lokal, Ikan Asap Jadi Incaran Oleh-oleh Khas Batang

Uji laboratorium ini dilakukan Dinkes Batang pasca ditemukannya zat berbahaya pada November 2024 lalu. Dalam pengawasan makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik, pemeriksaan laboratorium mengungkap adanya kandungan zat berbahaya pada sejumlah sampel jajanan. Zat-zat tersebut mencakup formalin, natrium benzoat, serta bakteri yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Dinas Kesehatan segera mengambil langkah dengan melakukan pembinaan intensif kepada para pedagang. Dari total 52 pedagang makanan dan minuman, semua telah menerima pelatihan terkait pengolahan makanan yang aman dan sehat.

BACA JUGA:Pastikan Keamanan Penonton, Persibat dan Disparpora Batang Cek Single Seat Tribun Barat Stadion Moh Sarengat

"Kami mengapresiasi para pedagang kuliner Dracik yang telah mengikuti pembinaan dan kini lebih sadar dalam memilih bahan makanan yang aman untuk dijual," tutur Didiet.

Dijelaskannya, bahwa konsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Dalam jangka pendek, konsumen bisa mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, pusing, atau bahkan reaksi alergi.

Sementara itu, dampak jangka panjangnya jauh lebih serius, termasuk risiko kanker, serta kerusakan pada ginjal dan hati.

"Kami tidak ingin ada yang dirugikan, baik konsumen maupun pedagang. Ini murni demi kesehatan bersama," tegasnya.

Dinas Kesehatan Batang berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap para pedagang. Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memastikan keberlanjutan usaha pedagang tanpa mengesampingkan aspek kesehatan.

BACA JUGA:Transparansi Keuangan, Persibat Batang Raup Rp 75 Juta dari Penjualan Tiket Laga Perdana Liga 4 Jateng

"Pengawasan dan hasil uji laboratorium ini murni untuk kepentingan pembinaan, bukan untuk menjatuhkan sanksi atau menutup usaha pedagang. Jika ditemukan jajanan yang mengandung bahan berbahaya, kami akan mengarahkan pedagang agar tidak lagi menggunakannya," ujar Didiet.

Diharapkan, langkah ini mampu menjaga kepercayaan konsumen terhadap kuliner di sentra Dracik sekaligus meningkatkan kesadaran pedagang akan pentingnya menjajakan makanan yang sehat dan aman. (nov) 

Kategori :