Jembatan Lawangaji Batang Diresmikan Bupati Faiz Lebih Cepat, Akses Ekonomi Kembali Pulih
Bupati Faiz Kurniawan meresmikan jembatan Lawangaji yang pengerjaannya lebih cepat dari yang direncanakan.-Istimewa -
BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Jembatan Lawangaji di Kecamatan Kandeman diresmikan oleh Bupati BATANG, M Faiz Kurniawan hari ini, Selasa 22 Juli 2025, menandai selesainya proyek rekonstruksi yang lebih cepat dari rencana.
Jembatan vital ini kembali menghubungkan Kecamatan Batang dan Kandeman, serta sejumlah desa menuju Jalan Nasional Jenderal Sudirman.
Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, secara langsung mengoperasikan jembatan tersebut. "Dengan mengucap Bismillahirrohmanirohim, jembatan ini saya resmikan dan semoga awet, tahan lama, serta bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya dalam acara yang juga diisi penyerahan bantuan sembako kepada warga.
Penyelesaian Proyek Dipercepat
Menurut Endro Suryono, Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan DPUPR Batang, rekonstruksi jembatan bernilai Rp 4,3 miliar ini merupakan prioritas untuk penguatan konektivitas dan pergerakan ekonomi. Kontrak proyek ditandatangani 14 April 2025 dengan target penyelesaian 12 Oktober 2025 (180 hari).
BACA JUGA:SIGMA Talenta Batang Diharapkan Revolusi SDM ASN, Bupati Ingatkan Pentingnya Integritas Pelaksana
BACA JUGA:Pemkab Batang Luncurkan
"Kami bersyukur pekerjaan justru rampung pada 21 Juli 2025, atau hanya dalam 97 hari. Artinya, ada percepatan 83 hari dari rencana," jelas Endro, mewakili Plt Kepala DPUPR Triossy Juniarto. Ia menegaskan percepatan tidak mengorbankan kualitas struktur yang telah memenuhi standar konstruksi.
Jembatan Lawangaji sebelumnya bermasalah karena dimensi sempit (panjang 21m, lebar 3,5m) yang tidak lagi memadai untuk arus kendaraan dan berisiko saat musim hujan. Hasil rekonstruksi menghasilkan jembatan komposit baja-beton berukuran panjang 25 meter dan lebar 10 meter.
"Lebar yang representatif ini kini mampu melayani lalu lintas kendaraan roda dua, roda empat, hingga angkutan logistik dengan lebih aman," tambah Endro.
Dampak Ekonomi dan Rencana Lanjutan
Jembatan ini menjadi akses utama bagi distribusi hasil pertanian dan perdagangan warga Kandeman ke Kota Batang dan jalur nasional. Proyek ini bagian dari 12 paket rehabilitasi/rekonstruksi jembatan di Batang tahun 2025 dengan total anggaran Rp 10,1 miliar.
"Tahun 2026 telah direncanakan 15 paket serupa dengan anggaran Rp 18,3 miliar untuk terus meningkatkan konektivitas desa," pungkas Endro. Upaya ini diharapkan memperlancar distribusi komoditas dan meningkatkan keselamatan berkendara.
DPUPR Batang berkomitmen memantau pemeliharaan jembatan pasca-proyek. Masyarakat diimbau menjaga kebersihan sekitar jembatan agar aliran sungai tidak terhambat sampah atau sedimentasi.
"Keberlanjutan manfaat infrastruktur ini membutuhkan peran aktif warga dalam menjaga aset daerah," tutup Endro, menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
