Enam Rumah Warga Dan 1 SD Rusak Akibat Hujan Angin di Petungkriyono
Akibat hujan disertai angin kencang, pohon-pohon di kawasan hutan Perhutani di Cokrowati, Petungkriyono, roboh. Beberapa pohon menimpa atap SD, rumah, warung, dan menutup akses jalan. -Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Sedikitnya enam rumah warga di dua pedukuhan di Petungkriyono rusak akibat bencana hujan angin yang melanda wilayah itu, Rabu siang, 24 September 2025.
Bangunan SDN Kasimpar juga rusak tertimpa pohon tumbang.
Petugas piket Polsek Petungkriyono menerima laporan dari Kepala Desa Kasimpar, Purwo Subehi (48), atas kejadian hujan angin itu.
Purwo menyebutkan adanya pohon tumbang di dua lokasi berbeda, diantaranya Dukuh Dranan RT 001 RW 002 Desa Yosorejo dan SD Negeri Kasimpar di Dukuh Cokrowati RT 001 RW 001 Desa Kasimpar.
"Siang tadi telah terjadi bencana alam berupa hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan kurang lebih 100 pohon pinus tumbang," ujar Kasubsi Penmas Sihumas Polres Pekalongan, Ipda Warsito, Rabu sore.
Baca juga:Petungkriyono Dihajar Angin Kencang, Rumah dan Sekolah Tertimpa Pohon Tumbang
Menurut Ipda Warsito, pohon-pohon tersebut diketahui milik KPH Perhutani Pekalongan Timur BKPH Doro. Tumbangnya pohon-pohon ini tidak hanya menimpa rumah warga dan sekolah, tetapi juga menutup akses jalan raya penghubung Doro – Petungkriyono.
"Ada enam rumah warga dan beberapa bangunan seperti bengkel serta warung sembako yang rusak, termasuk atap SD Negeri Kasimpar. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ungkap Warsito.
Kerugian materil dari bencana ini diperkirakan mencapai Rp100 juta.
Sementara ini, untuk daftar rumah warga yang diketahui terdampak bencana diantaranya 5 rumah milik warga di Dukuh Cokrowati Desa kasimpar dan 1 rumah warga di Dukuh Dranan Desa Yosorejo.
Setelah mendapat laporan, petugas Polsek Petungkriyono bersama BPBD, PMI, BAGANA, Kampung Siaga Bencana (KSB), Perhutani, Forkompincam, dan warga setempat langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pembersihan pohon tumbang.
"Pembersihan dilakukan secara gotong-royong. Jalan utama yang sebelumnya tertutup sudah bisa dilalui kendaraan kembali pada pukul 17.00 WIB," tambah Ipda Warsito.
Pihak kepolisian juga telah melakukan tindakan lanjutan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Warga diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa saja terjadi dalam beberapa hari ke depan, mengingat wilayah Petungkriyono dikenal sebagai kawasan berhutan lebat dengan kontur tanah yang labil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

