Disway award
iklan banner Honda atas

Tabungan Puluhan Juta Raib di BMT, Buruh Tenun di Pekalongan yang Tidur Berpindah Masjid Akhirnya Berpulang

Tabungan Puluhan Juta Raib di BMT, Buruh Tenun di Pekalongan yang Tidur Berpindah Masjid Akhirnya Berpulang

Abbas (60), buruh tenun yang memiliki tabungan Rp35 juta lebih di BMT Mitra Umat namun belum bisa dicairkan, ditemukan meninggal dunia di Masjid Walisongo, Kota Pekalongan, pada Minggu pagi, 10 Agustus 2025.-Istimewa-

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Abbas (60), buruh tenun kerajinan di RIDAKA Pekalongan, harus menutup mata dengan meninggalkan kisah pilu. Puluhan juta rupiah tabungannya raib di BMT Mitra Umat Pekalongan, memaksanya hidup tanpa tempat tinggal tetap dan tidur berpindah dari masjid ke masjid.

Pada Minggu pagi, 10 Agustus 2025, ia ditemukan meninggal dunia di teras Masjid Walisongo, Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan karena sakit.

Bertahun-tahun, Abbas dikenal sebagai penabung setia. Setiap Kamis dan Jumat, ia menyisihkan sebagian penghasilannya dari menenun untuk disimpan di BMT Mitra Umat. Uang itu ia kumpulkan demi membeli sebidang tanah kavling di kawasan Salam Manis, bersebelahan dengan rumah saudaranya.

Namun, harapan itu pupus. BMT Mitra Umat mengalami masalah dan tak mampu mengembalikan uang simpanan anggota. Total simpanan Abbas yang mencapai lebih dari Rp35 juta sampai saat ini belum bisa dicairkan.

"Dia bekerja di Ridaka. Setiap minggu rajin sekali menabung. Katanya, kalau uang sudah cukup, mau beli tanah. Tapi qadaratullah, koperasi itu khianat," ujar seorang sahabat Abbas.

BACA JUGA:Ribuan Nasabah BMT Mitra Umat Gelar Aksi Demo, Tuntut Pengurus Koperasi Kembalikan Dana Miliaran Rupiah

BACA JUGA:Rizal Bawazier Kawal Penyelesaian 23 Ribu Nasabah Koperasi BMT Mitra Umat Pekalongan, Target Tuntas Mei 2025

Sejak kehilangan tabungannya, kehidupan Abbas berubah drastis. Ia tidak lagi memiliki rumah, dan setiap malam harus mencari tempat tidur di berbagai masjid. Beberapa waktu terakhir, ia menumpang di Masjid Al Mubarok, Panjang Wetan, sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa di Masjid Walisongo.

Untung Nursetiawan, pemerhati sosial sekaligus rekan perjuangan Abbas di Paguyuban Korban BMT Mitra Umat Pekalongan, mengaku kehilangan sosok yang selalu aktif dalam aksi-aksi menuntut keadilan. "Meski beliau telah tiada, perjuangan ini akan terus kami lanjutkan," katanya.

Dia menuturkan bahwa kasus BMT Mitra Umat sendiri telah berlangsung selama setahun tanpa kejelasan penyelesaian.

"Sudah puluhan kali Paguyuban berusaha menggedor rasa kepedulian dan keberpihakan pemerintah kota dan aparat agar benar-benar bekerja secara profesional dan adil dalam menyelesaikan masalah ini. Mau jatuh korban berapa orang lagi hingga terbuka mata hati?" tegas Untung.

BACA JUGA:Rizal Bawazier dan Kemenkop Siap Tuntaskan Kasus BMT Mitra Umat Pekalongan, Dana Korban Akan Ditelusuri

BACA JUGA:Rizal Bawazier Tegaskan Tetap Kawal Perjuangkan Keadilan untuk Ribuan Nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan

Radar Pekalongan sudah menghubungi tim kuasa hukum pihak KSPPS BMT Mitra Umat Pekalongan pada Senin pagi, 11 Agustus 2025. Namun, mereka belum bisa memberikan tanggapan mengenai kejadian ini maupun bagaimana perkembangan upaya penyelesaian uang simpanan anggota yang belum bisa dicairkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait