Sosial Eksperimen Beli Durian 'Celeng' di Exit Tol Kandeman, Pedagang Bingung Ditanya Beli dari Mana, Ternyata

Sosial Eksperimen Beli Durian 'Celeng' di Exit Tol Kandeman, Pedagang Bingung Ditanya Beli dari Mana, Ternyata

NYARIS BUSUK - Inilah kualitas durian yang dibeli di Kandeman, sebagian nyaris busuk, dan sebagian lagi masih mentah. Diduga durian ini tidak matang dipohon alias dimatangkan secara kimia.-Novia Rochmawati-

SELASA (7/3/2023) sore, tim Radar Pekalongan bersama rekan media mencoba melakukan social Experiment dengan membeli durian lokal yang ada di exit tol Kandeman Batang. Radar Pekalongan ingin membuktikan apakah benar durian yang dijual disana tidak layak dikonsumsi seperti yang dikeluhkan banyak orang. 

 

Pasalnya sudah banyak kejadian masyarakat, khususnya dari luar kota yang mengeluhkan jika tertipu durian yang dijual oknum pedagang di sana. Hingga istilah durian celeng pun menjadi familiar disematkan pada durian yang diikat dengan tali rafia merah tersebut. 

 

Radar Pekalongan bersama tim media sengaja mendatangi penjual durian dengan menggunakan kendaraan roda empat. Hal ini dilakukan agar lebih memberi kesan jika kami berasal dari luar kota. Setelah mengamati area exit tol Kandeman, kami memilih untuk membeli durian di sisi timur exit tol. Di sana hanya ada dua penjual durian perempuan, yang satu masih cukup muda, dan yang satu cukup sepuh. 

 

"Pilih yang penjual ibu-ibu saja, biar aman. Kalau yang di sana ada bapak-bapaknya. Takutnya nanti kalau ketahuan kita mau social experiment bisa gagal dan berbahaya," ujar salah satu rekan media, Riyan. 

 

Setelah mandeg di depan penjual tersebut, saya akhirnya memutuskan turun menghampiri pedagang. Sementara tiga wartawan lainnya menyaksikan dari dalam mobil sembari turut mengamati dan bertanya-tanya. 

 

Di awal kedatangan, kami langsung ditawarkan tiga buah durian besar yang sudah ditali satu paket. Durian besar lebih dari ukuran bola itu dibanderol Rp150 ribu sepaketnya. Sungguh harga penawaran awalnya saja sudah membikin kami terheran. 

 

Meski masih terheran, agar eksperimen berhasil kami pun tetap berusaha untuk tampil natural. Seorang jurnalis perempuan, Dina Indriani, pun giliran mengeluarkan jurus emak-emaknya,  ia dengan sigap mulai menawar durian tersebut. "Kami mau belinya dua saja, Rp100 ribu," ujarnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: