Kedubes AS Ajak Pelajar Pekalongan Lanjutkan Studi di Negeri Paman Sam

Kedubes AS Ajak Pelajar Pekalongan Lanjutkan Studi di Negeri Paman Sam

FOTO BERSAMA - Atase Kebudayaan Kedubes AS di Jakarta, Emily Norris bersama staf saat kunjungan ke kantor redaksi Radar Pekalongan.-Wahyu Hidayat-

Misalnya Youth Programs, atau lengkapnya The Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program, itu sudah dimulai sejak 20 tahun lalu. Program ini memberi kesempatan para pelajar SMA/sederajat dari negara dengan mayoritas Muslim untuk belajar selama satu tahun akademik penuh di AS. 

 

Peserta program ini akan belajar di SMA di AS, tinggal di asrama ataupun bersama keluarga angkat di sana. Di sana, pelajar akan memperoleh pengalaman bergarha dari menimba ilmu, belajar tentang budaya, kepemimpinan, layanan masyarakat, dan seputar pendidikan di AS.

 

Kemudian program YSEALI, dibuka sejak tahun 2013, dan sampai saat ini sudah ada sekitar lebih dari 30 ribu pemuda Indonesia yang mengikuti program ini.

 

Emily berharap bahwa jumlah pelajar dan anak muda Indonesia yang mengikuti program-program tersebut dapat terus meningkat di masa depan.

 

"Sementara ini, dari sekitar sini (Pekalongan dan sekitarnya) belum banyak yang ikut. Biasanya yang ikut dari Jakarta, Surabaya, atau kota-kota besar lainnya di Indonesia," bebernya. 

 

"Semoga ada pelajar ataupun pelajar dari Pekalongan yang ikut program-program pertukaran pelajar, beasiswa pendidikan, dan lainnya di Amerika Serikat. Pekalongan punya potensi, dan sudah ada pelajar serta mahasiswa dari Pekalongan yang ikut pertukaran pelajar dan YSEALI. Ini contoh bagus, semoga lebih banyak lagi yang ikut," imbuh Emily.

 

Emily menambahkan bahwa tidak ada batasan jumlah atau kuota berapa pelajar ataupun mahasiswa dari Indonesia untuk mengikuti berbagai program pertukaran pelajar maupun program beasiswa untuk studi di Amerika Serikat. "Tidak ada kuota khusus, tidak ada batasan jumlah. Harapannya, peserta dari Indonesia terus meningkat jumlahnya," ujarnya.

 

Emily juga menegaskan bahwa berbagai program pertukaran pelajar, pemuda, dan beasiswa pendidikan tersebut semuanya ditanggung oleh Pemerintah AS. Dari semenjak pengurusan visa, akomodasi, biaya hidup, pendidikan, hingga sampai selesai program.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: