Polisi Masih Selidiki Dugaan Pembakaran Mobil Ketua FMPB di Kabupaten Pekalongan
Kondidi di dalam mobil sebagian hangus terbakar.-Hadi Waluyo-
Disinggung apakah ada indikasi siapa pelaku pembakar mobilnya dan motif yang mungkin ada, Mustofa mengaku tidak tahu. Ia mengaku tidak memiliki musuh. Persoalan dengan salah satu LSM di Kabupaten Pekalongan beberapa waktu lalu pun sudah clear dan damai.
"Indikasinya ndak jelas. Saya ndak punya musuh. Dulu dengan aktivis LSM itu sudah selesai dan ndak ada masalah lagi. Aku juga kaget apa lagi ini," katanya.
Ia pun menegaskan dalam beberapa hari terakhir ini tidak memiliki masalah apapun dengan siapapun juga. Dalam beberapa hari terakhir, tidak ada intrik. Ia pun tidak mengkritik siapapun. Sehingga, kenapa mobilnya dibakar dirinya juga bingung.
Baca juga:Lagi Teror Aktivis di Pekalongan, Giliran Mobil Aktivis Dibakar Orang Tak Dikenal
Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi dikonfirmasi awak media, mengatakan, pihaknya belum tahu apakah mobil itu terbakar atau dibakar. Diakuinya, di wilayah Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni telah terjadi sebuah mobil terbakar.
"Kejadian itu diketahui oleh tetangga dari korban. Mengetahui ada mobil terbakar terus dilaporkan kepada korban. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, api bisa dipadamkan," terang Kapolres Pekalongan.
Dikatakan, anggotanya masih melakukan penyelidikan di lapangan. "Kita masih menunggu nanti hasilnya dari penyelidikan tersebut," ujar dia.
Disebutkan, bagian mobil yang terbakar di bagian jok depan. Posisi mobil diparkir di depan rumah dengan pembatas sungai kecil. Mobil itu terbakar sekitar pukul 00.30 WIB. "Kondisi mobil yang parah pada bagian dalam. Mobil dalam keadaan tidak terkunci," katanya.
Aksi teror terhadap aktivis di Pekalongan sebelumnya juga terjadi. Mobil yang berisi rombongan anggota Forum Pekalongan Bangkit (FPB) Kabupaten Pekalongan diduga ditembak orang tidak dikenal, Jumat (23/9/2022) malam. Kejadian itu terjadi di depan rumah Ketua FPB M Subekhi alias Mbah Usup di Wisma Pratama Asri, Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen. Hingga saat ini perkembangan kasusnya belum diketahui.
Aksi dugaan premanisme juga menimpa seorang kontraktor. Saat memenuhi undangan di LPSE di Pemkab Pekalongan, mobil rekanan asal Pemalang dirusak oleh orang tak dikenal saat diparkir di halaman parkir Setda Kabupaten Pekalongan. Kasus ini pun masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Pekalongan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: