Lingkungan Ponpes Kuatkan Mental Santri
Abdul Kholid Ma'rufi MPdi Pengasuh Ponpes Ayo Ngaji Kedungkebo Karangdadap-Jun-
*Ponpes Ayo Ngaji, Desa Kedungkebo
KARANGDADAP - Lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan lingkungan pembelajaran agama dengan beragam kegiatan menjadikan penguatan mental bagi santri.
Demikian diungkapkan Pengasuh Ponpes Ayo Ngaji Desa Kedungkebo, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Abdul Kholid Ma'rufi saat ditemui radar Rabu (11/7) di ponpes kemarin.
Dia menjelaskan lingkungan santri banyak kejadian digojlok atau saat ini lebih tren dikenal dengan istilah bulying oleh teman-temannya, disatu sisi ada manfaat untuk memperkuat mental, jangan dijadikan penyebab santri keluar dari pesantren hanya karena gara-gara dibully temannya.
"Digojlogi biasa dalam lingkungan pesantren, tetapi tidak sampai dibully sampai berpengaruh ke psykologi atau tindakan kekerasan, justru menurut saya digojlog oleh teman-temannya dapat menguatkan mental santri dalam lingkungan tersebut," ungkap alumni Ponpes Tebuireng ini.
Menurutnya, adanya fenomena tersebut hendaknya wali santri agar terus mendukung penuh anaknya untuk belajar di pesantren. Ia mejelaskan kehidupan di pesantren belum ada apa-apanya jika dibanding dengan kehidupan diluar pesantren yang penuh dengan tantangan.
Di lingkungan ponpes, lanjutnya, santri dilatih untuk mentalitas, kemandirian dari bangun tidur, nyuci baju melatih kemandirian, tempat pelatihan mental, pelatihan managerial mengatur keuangan.
"Jangan sampai dikatakan bully di pesanrten, terus mengkritik dan mengabaikan nilai positif yang lebih banyak. Dipesantren anak akan terjaga sholat lima waktunya, ngaji Alquran pembelajaran agama yang terkontrol," tandas pria kelahiran 22 Maret 1986 ini.
Menurutnya, saat ini ponpesnya memasuki tahun ajaran yang kedua. Saat ini ada 55 santri putra dan putri. Ponpes Ayo Ngaji, lanjutnya, merupakan pondok pesantren salaf ahli sunah waljamaah yang mempelajari ahli salaf. "Santri disini boleh kuliah dan sekolah formal dengan sistem antar jemput dari ponpes," ungkapnya.
Pondok pesantren dengan bangunan masjid yang baru lanjut Ma'ruf merupakan hibah dari Hj Musnidah warga Kabupaten Batang dengan luas 8.500 M melalui Habib Lutfi, sebagai saksi.
Dijelaskan Kiai Ma'rufi, sapaan akrapnya di ponpesnya diadakan pengajian umum yang diikuti oleh masyarakat luas, juga dapat diakses melalui chanel YouTube. Kedai Bincang dan pondok ayo ngaji kedungkebo.
Setiap Minggu pagi pukul 09.00 WIB kitab sohih Buchori hari Selasa jam 4 sore jam kitab Hadir M Al Karnawawi, Rabu jam 4 sore tafsir jalalain dari tenaga pengajar Lirboyo. Malam Ahad manis (sebulan sekali) majlis dzikir Rotibul Kubro yang dihadiri 400-500 orang dari Batang, Kota dan warga Kabupaten Pekalongan.
Menyinggung beberapa berita negatif tentang pondok pesantre Kiai MA'rufi menjelaskan perlunya dipahami senagai wali santri harus jeli mencari ponpes, karena ponpes merupakan sebagai penitipkan anak yang harus jelas riwayat seperti ahli sunah waljamaah, yang merupaka salah satu pelopor kemerdekaan dan pelopor pemahaman keagamaan yang berimbang, tidak mudah mengkafirkan seseorang.
"Jangan dilihat hanya sekedar fasilitas gedung mewah prestasi dll, tetapi siapa dan bagaimana pengasuhnya, pengasuh ponpes dari mana latar belakang keilmuan, paham syariat ataukah tidak?, termasik ahli hadis, miliki ilmu kemampuan tafsir dan lain-lain, tanya masyarakat track recordnya," ujarnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: