Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Miliki Pengalaman Ngerinya Penyakit TBC, Sillent Killer yang Harus Diwaspadai

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Miliki Pengalaman Ngerinya Penyakit TBC, Sillent Killer yang Harus Diwaspadai

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq foto bersama dengan narasumber dan jajaran Dinkes Kabupaten Pekalongan dalam workshop pencegahan dini penyakit tidak menular dan penyakit menular. -Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengalami sendiri pengalaman pahit ngerinya penyakit TBC. Penyakit ini acapkali masih dianggap sebagai penyakit biasa oleh masyarakat. Padahal jika tak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik penyakit TBC bisa mematikan atau sillent killer.  

"Penyakit TBC masih dianggap hal biasa. Padahal TBC ini sangat mematikan jika tidak ditangani. Bisa membuat menular yang lain, menular yang lain, menular ke yang lain. dan ini sangat berbahaya," ujar Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat membuka Workshop Mencegah Sejak Dini Penyakit Tidak Menular dan Penyakit Menular di Aula Lantai 1 Setda Kabupaten Pekalongan, Kamis, 10 Agustus 2023.

Baca juga:Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Ajak Peserta Workshop Serius Serap dan Sebarluaskan Ilmunya

"Ini pernah saya alami. Dulu saya pernah punya beberapa usaha di Jakarta. Istrinya pekerja saya ini datang ke tempat kerja suaminya, menginap di situ. Istrinya ini TBC. Akhirnya seluruh pekerja di tempat saya ini kena TBC semua karena ndak tahu. Yang kena TBC itu selamat karena sudah tahu dirinya kena TBC. Yang ndak tahu ini banyak yang meninggal. Ini contoh ya maksudnya, pengalaman dari diri saya," ungkap Bupati Pekalongan Fadia Arafiq

Mirisnya lagi. Akibat tidak tahu dirinya sudah terpapar TBC, karyawan tadi pulang ke rumah dan menularkan penyakit ini ke istrinya atau anggota keluarganya lain yang serumah dengannya. "Istrinya meninggal, adiknya ada yang meninggal. Pokoknya jadi kacau semua. TBC memang tidak bisa kita anggap enteng," ujarnya.

Oleh karena itu, deteksi dini penyakit TBC harus dilakukan dengan baik. Agar TBC tak meluas. "Kalau petugas kesehatan tahu di desa ada yang kena TBC tolong dikawal agar pengobatannya tidak boleh putus. Sehingga dia benar-benar tuntas habis ilang penyakitnya," pesan Bupati Pekalongan Fadia Aeafiq. 

Baca lagi:Penyakit Gula Darah dan TBC di Pekalongan Disinyalir Meningkat, Ini Langkah Dinkes Kabupaten Pekalongan

Selain TBC, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq juga ingatkan bahaya demam berdarah yang saat ini juga meningkat. "Jika ada satu-dua kasus di desa, segera difogging. Dinas Kesehatan segera mensikapi jika ada temuan demam berdarah. Data yang saya bawa ini yang tinggi di daerah Kedungwuni, Wonopringgo juga tinggi, di Karangdadap juga ada. Dinas Kesehatan supaya memperhatikan supaya tidak ada kasus demam berdarah lainnya," tandasnya.

Selain waspadai penyakit menular, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq juga ingatkan warganya untuk mewaspadai penyakit tidak menular. Sebab, tren penyakit tidak menular di Kabupaten Pekalongan juga meningkat.

"Penyakit langganan ibu bapak yaitu penyakit gula. Ini penyakit langganan yang harus dihindari. Di luar negeri itu kalau saya lihat ditulis jumlah kalorinya. Karena itu membuat kita hati-hati. Karena kita minum teh, minum kopi bolak balik, apalagi setiap orang daya tahan tubuhnya berbeda-beda," katanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro, mengatakan bahwa workshop itu dilaksanakan dalam rangka menyikapi tren di masyarakat dimana tak hanya penyakit menular, penyakit tidak menular juga jumlahnya terus naik. Salah satu upaya upaya untuk menurunkan jumlah kasus adalah dengan tindakan pencegahan.

 “Dalam rangka HUT Kemrdekaan RI ke-78 dan Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-401, kami mengadakan workshop tujuan untuk mengatasi permasalahan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular yang mulai merambat naik. Harapannya agar ada keterlibatan lintas sektoral dan lintas program dalam penanggulangan penyakit, serta adanya komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan Kabupaten Pekalongan yang sehat,” ungkap Wawan.

Workshop menghadirkan narasumber antara lain dr Aries Hamzah dari Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam, dan Ketua Koalisi Organisasi Penanggulangan TBC Kabupaten Pekalongan Safina Mutmainah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: