PCA Kaliwungu Turun Tangan Bantu Cegah Stunting

PCA Kaliwungu Turun Tangan Bantu Cegah Stunting

CEGAH STUNTING - Jajaran PCA Kaliwungu saat kegiatan pembagian susu formula gratis untuk membantu mencegah stunting, Sabtu (2/9/2023).-saefudin-

*Bagikan Susu Formula Gratis untuk Warga

KENDAL - Upaya pencegahan dan penanganan stunting membutuhkan keterlibatan multipihak agar bisa dilakukan percepatan. Dalam semangat ini pula, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kaliwungu memiklih turun tangan dengan membagikan susu formula gratis untuk para ibu yang memiliki bayi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (2/9/2023) di Gedung Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu itu dikomandoi oleh Majlis Kesehatan PCA Kaliwungu. Sinergi dan kolaborasi ini diperlukan, mengingat kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi dan menjadi prioritas nasional.

Bahkan, pemerintah mentargetkan prevalensi stunting secara nasional bisa ditekan ke level 14 persen di tahun 2024 mendatang. Pemerintah juga mengundang keterlibatan semua pihak demi mensukseskan program penanganan stunting ini, termasuk organisasi keagamaan.

Ketua PCA Kaliwungu, Kismiyati, Aisyiyah sebagai organisasi perempuan juga merasa terpanggil untuk membantu pemerintah mengentaskan berbagai masalah kesehatan, salah satunya stunting. Terlebih, Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang  Percepatan Penurunan Stunting.

“Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018. Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting,” terangnya seperti dilansir kendalmu.or.id pada Senin (4/9/2023).

Intervensi dalam penanganan stunting menurut Kismiyati amatlah penting, karena proses hingga hasilnya menjadi lebih terukur. Di sisi lain, dia juga meminta para ibu terlibat aktif dalam mencegah kasus stunting pada anak-anak mereka.

Para ibu diharapkan bisa memastikan ketercukupan gizi anak sejak dalam kandungan sampai lahir dan bertumbuh. Karena fase inilah yang disebutnya amat menentukan dalam mencegah stunting. “Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan dampingi ASI Eksklusif,” tandasnya.

Sementara untuk mengawal masa pertumbuhan bayi, para ibu juga perlu terus mengikuti kegiatan Posyandu secara berkelanjutan. "Karena lewat Posyandu inilah petugas kesehatan bisa memantau perkembangan anak-anak, sehingga kasus stunting bisa dicegah atau ditangani dengan cepat dan tepat," jelasnya. 

Sementara Ketua Panitia Kegiatan, Latifah menambahkan, stunting perlu mendapatkan perhatian serius semua pihak, karena ia bisa menghambat tumbuh kembang anak. Dalam hal ini, tinggi badan anak bahkan bisa menjadi lebih pendek atau bisa dibilang kerdil dibandingkan dengan anak seusianya, maka stunting harus dicegah.

“Stunting dapat dicegah diantaraya dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan,” kata Latifah.id.

Sementara bila asupan ASI tidak lancar, lanjut dia, para ibu bisa memberikan susu formula sebagai gantinya guna mencegah stunting. “Pemberian susu formula pada bayi yang tidak dapat diberikan ASI dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencegah stunting,” terangnya.

Karena itulah PCA menggelar kegiatan pembagian susu formula gratis guna membantu masyarakat yang masih memiliki bayi di bawah 6 bulan. Total ada 3 karton susu formula yang dibagikan untuk masyarakat. Dengan tambahan gizi ini harapannya kasus stunting di Kaliwungu bisa ditekan.

Majlis Kesehatan sendiri tidak hanya membagikan susu formula gratis. Dalam kesempatan ini juga digelar aksi donor darah yang berhasil menghimpun 25 pendonor. "Ini program berkelanjutan PCA Kaliwungu dalam ikhtiar membentuk perempuan berkemajuan," pungkasnya. (sef)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: