Disway award
iklan banner Honda atas

Atasi Kekerasan Perempuan & Anak, DP2KB2PA Kendal Cetak Mediator, Dorong Solusi Damai!

Atasi Kekerasan Perempuan & Anak, DP2KB2PA Kendal Cetak Mediator, Dorong Solusi Damai!

ACHMAD ZAENURI PELATIHAN - DP2KB2PA gelar pelatihan mediator jejaring penanganan kekerasan pada perempuan dan anak.--

RADARPEKALONGAN.CO.ID, KENDAL – Penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tak selamanya harus berakhir di ranah hukum. Karena itu, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KB2PA) Kendal mendorong munculnya para mediator yang bisa memfasilitasi penyelesaian kasus kekerasan ini secara damai dan adil.

Hal itu salah satunya diwujudkan DP2KB2PA Kendal dengan menggelar Pelatihan Mediator Jejaring Penanganan Kekerasan pada Perempuan dan Anak. Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari, Rabu sampai Jumat (11-13/6/2025) ini diharapkan bisa mencetak para mediator yang mampu menjadi jembatan penyelesaian kasus-kasus kekerasan agar tidak selalu berakhir di ranah hukum, khususnya kepolisian.

"Dengan pendekatan mediasi, diharapkan muncul solusi damai dan adil bagi kedua belah pihak atau win-win solution," kata Plt. Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak DP2KB2PA Kendal, Benadicta Laras Paramita, Rabu 11 Juni 2025.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber profesional dan bersertifikat mediator dari kalangan akademisi, yakni dosen dari UIN Walisongo Semarang.

"Melalui pelatihan ini, kami ingin memperkuat jejaring dan kapasitas masyarakat dalam menangani kasus kekerasan perempuan dan anak di tingkat lokal. Peserta kami bekali baik secara teori maupun praktik agar siap menjadi mediator di komunitas masing-masing," jelas Benadicta.

Adapun peserta pelatihan ini berasal dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi, seperti Gerakan Organisasi Wanita (GOW), Forum Anak Kendal, Forum Wartawan Kendal, Paguyuban Kepala Desa, Darma Wanita, hingga perwakilan perguruan tinggi.

"Peserta tidak hanya dibekali teori tentang mediasi dan perlindungan korban, tetapi juga simulasi penanganan kasus agar bisa langsung dipraktikkan di lapangan," terang Benadicta.

Melalui pelatihan ini, pihaknya berharap setiap peserta bisa menjadi mediator aktif di wilayah masing-masing dan turut menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kendal. Upaya penyelesaian secara kekeluargaan di tahap awal diyakini mampu menjadi langkah preventif yang efektif sebelum kasus masuk ke jalur hukum.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait