Ribuan Warga Sragi Ramaikan Sosialisasi CBPR Melalui Wayang

Ribuan Warga Sragi Ramaikan Sosialisasi CBPR Melalui Wayang

--

Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Sosialisasikan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah (CBPR). Melalui pagelaran wayang kulit di Aula Kantor Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. 

Ribuan warga di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya tumpah ruah saksikan Pagelaran wayang kulit dengan lakon "Romo Tambak" oleh Dalang Ki Aditya Sabda Anindhita dari Sanggar Madukara, Pagelaran wayang kulit ini merupakan kerja sama antara BI Tegal dengan Anggota Komisi XI DPR RI.

Kepala Seksi Kehumasan Perwakilan Wilayah BI Tegal, Doli Purba menyampaikan, Sosialisasi ini sebagai komitmen Bank Indonesia dalam mengedukasi masyarakat khususnya Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan dalam memahami Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, Edukasi publik ini.

“Cinta Rupiah” merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu. “Cinta dimaknai dengan mengenali, merawat, dan menjaga rupiah,” terang Doli.

Adapun “Bangga Rupiah” merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa.

Selanjutnya “Paham Rupiah” merupakan perwujudan kemampuan masyarakat memahami peran rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.

Sementara itu, Prof Dr Hendrawan Supratikno MBA didampingi Koordinator Tenaga Ahli DPR-RI, H Dr Heriono Tardjono SH MKn menyampaikan, Untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap kokoh dan tidak diakui negara lain, kegiatan ini terus di galakkan.

"Cinta, bangga dan paham rupiah dapat kita wujudkan dengan selalu menggunakan rupiah dalam bertransaksi jual beli," terang Prof Hendrawan.

Ditambahkan, BI Tegal bersama Komisi XI DPR RI sudah kesekian kalinya menggelar kegiatan semacam ini, selain memberikan edukasi juga menjaga budaya asli bangsa jangan sampai hilang, kalah dengan budaya barat atau budaya negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: