Mengenal Lebih Dekat Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi dengan Julukan Pemilik Dua Cahaya

Mengenal Lebih Dekat Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi dengan Julukan Pemilik Dua Cahaya

Mengenal Lebih Dekat Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi dengan Julukan Pemilik Dua Cahaya -danmir12 / Freepik-

RADARPEKALONGAN – Dari beberapa kisah sahabat Nabi, kisah Utsman bin Affan menjadi salah satu yang menarik untuk diikuti. 

Dari perjalanan beliau sebelum masuk Islam, kedermawanannya kepada sesama manusia, hingga akhirnya beliau menjadi Khalifah ketiga yang meneruskan perjalanan Rasulullah SAW untuk menyebarkan ajaran agama Islam. 

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sedikit dari perjalanan Utsman bin Affan dan mengenal lebih jauh tentang sosok dermawan pemilik julukan Pemilik Dua Cahaya ini. 

BACA JUGA: Bukti Dahsyatnya Sedekah, Ikuti Kisah Abud Dahdaa yang Sedekahkan 600 Pohon Kurmanya

Sosok Utsman bin Affan, Si Kaya yang Dermawan 

Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat terpercaya Nabi yang kelak akan memimpin umat Islam setelah Nabi dan Umar bin Khattab. 

Nama lengkap dari sahabat Nabi ini adalah Utsman bin Affan bin Abdul Ash bin Umayyah bin Abdusy Syam bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab. 

Beliau lahir di Tha’if, Jazirah Arab, pada tahun 574 Masehi dari suku bani Umayyah. Orang tua beliau adalah Affan bin Abdul Ash dan Arwa binti Kuraiz, yang mana keduanya adalah saudagar kaya. 

Terlepas dari kekayaannya yang melimpah, Utsman bin Affan tidak pernah berlaku kufur dan justru menggunakan hartanya untuk membantu tanpa pandang bulu. 

Bahkan sebelum beliau menjadi sahabat Nabi, tingkahnya yang tidak pernah kasar atau buruk selalu menjadi teladan bagi banyak orang. 

Utsman bin Affan adalah seorang pengusaha kaya yang ahli di bidang ekonomi namun sangat murah tangan. Rasulullah SAW sendiri menyebutnya sebagai Muslimin terjujur dan paling rendah hati. 

Sebuah kisah menceritakan bahwa Utsman bernegosiasi kepada orang Yahudi pemilik sumur yang menjualkan airnya dengan harga tinggi. Utsman kemudian membeli sumur tersebut dan mewakafkannya untuk orang-orang yang membutuhkan. 

Beliau juga menyumbangkan 1000 dirham untuk perang Tabuk—yang mana adalah sepertiga dari kebutuhan biaya perang—serta 70 kuda dan 950 unta. 

BACA JUGA: Ada Kisah di Baliknya! Ini 5 Cerita Orang Sukses dengan Perjuangannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: