Tidak Memberimu Kesempatan! Lakukan 3 Hal Ini Saat Berkomunikasi dengan Orang yang Banyak Bicara

Tidak Memberimu Kesempatan! Lakukan 3 Hal Ini Saat Berkomunikasi dengan Orang yang Banyak Bicara

Berkomunikasi dengan orang yang banyak bicara--freepik.com

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Terkadang, ada orang yang suka mendominasi percakapan, sehingga kamu tidak memiliki kesempatan saat berkomunikasi dengan orang yang banyak bicara ini.

Pada kenyataannya, komunikasi merupakan aktivitas yang melibatkan setidaknya dua orang atau lebih.

Itu artinya, setiap orang seharusnya memiliki kesempatan untuk terlibat dan mendapatkan porsi yang sama untuk berbicara maupun mendengarkan yang lainnya.

Akan tetapi, situasi ideal tersebut sulit dicapai jika kamu berada di situasi yang mengharuskanmu untuk berkomunikasi dengan orang yang banyak bicara.

Kamu tidak jarang justru sama sekali tidak memiliki ruang untuk turut mengutarakan pikiran dan perasaanmu.

Berkomunikasi dengan orang yang banyak bicara bisa membuatmu bosan dan muak karena mereka hanya berbicara dari perspektifnya sendiri tanpa memberi ruang kepada orang lain untuk turut berpendapat sesuai dengan perspektifnya.

Namun, kamu tidak perlu khawatir dan berakhir menahan rasa kesal jika terjebak dalam situasi ini.

Terdapat beberapa cara berkomunikasi dengan orang yang banyak bicara yang bisa kamu terapkan. Selengkapnya, bisa kamu simak dalam artikel berikut ini.

BACA JUGA 6 Tips Berkomunikasi dengan Orang yang Suka Berkata Kasar dan Menyakiti Hati, Jangan Terpancing!

Dengarkan dengan Empati

Kamu tidak selalu tahu mengapa seseorang sangat senang berbicara bahkan mengabaikan hak orang lain untuk berbicara pula.

Bahkan, terkadang pelakunya tidak menyadari bahwa dia melakukan hal tersebut dan apa alasannya.

Maka, hal pertama yang harus kamu lakukan dalam berkomunikasi dengan orang yang banyak bicara adalah mengerahkan kemampuan mendengarkanmu. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami bagaimana sebenarnya perpsektif mereka.

Cobalah untuk memahami perspektif mereka dan tunjukkan rasa empati. Terkadang, keinginan untuk bercerita secara berlebihan muncul dari kebutuhan untuk dirasakan dan didengarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: