Catat! Begini Penjelasan dr Aisah Dahlan Tentang Cara Menyembuhkan Inner Child untuk Para Orang Tua
Cara menyembuhkan inner child ala dr Aisah Dahlan.-draisahdahlan/ ig-
Para orang tua yang dulunya memiliki kenangan-kenangan buruk saat kecil, dan membentuk inner child, cobalah ingat kembali masa-masa itu.
Ingat kembali bagaimana perasaan sakit dan trauma akibat pola didik yang keras dari orang tua sebelumnya.
Maka jangan sampai perasaan yang sama dirasakan oleh anak-anak kita saat berada dalam pengasuhan kita. Tahan diri, saat anak melakukan kesalahan jangan langsung spontan merespon dengan amarah.
Cobalah untuk mengontrol emosi sejenak, karena respon spontan biasanya dilakukan saat kita kurang berpikir, alhasil kita menanggapi kesalahan anak dengan marah dan perlakuan kasar. Sehingga luka inner child yang pernah kita lewati tidak kita lanjutkan ke anak-anak kita.
BACA JUGA:Ingin Sukses Menjadi Orang Tua? Ini Beberapa Tips Parenting dr Aisah Dahlan untuk Mewujudkannya
2. Memaafkan
Lalu bagaimana cara lebih mudah dalam mengontrol emosi agar tidak menurunkan pola pola asuh yang kasar kepada anak? Yaitu dengan sikap memaafkan.
Dokter Aisah Dahlan menjelaskan saat kita sedang melakukan kegiatan yang mengingatkan pada trauma masa lalu, misal sedang mencuci piring seperti contoh di atas, maka gunakan momen ini untuk memaafkan.
Ucapkan,"Ya Allah saya ingat masa-masa dimarahin sama ibu saya waktu cuci piring," kemudian cobalah untuk istighfar, mohonkan ampunan untuk diri sendiri, dan untuk ibu atau siapapun yg ada dalam luka inner child.
Menurut dr Aisah Dahlan sambungan memori yang menyakitkan dari masa lalu saya dibiarkan terus melekat pada otak. Jadi cara menyembuhkannya adalah dengan memaafkan.
Maafkan diri sendiri yanh dulu belum mengetahui apa-apa, dan bersikap untuk ngambek saat dinasehati. Maafkan juga orang tua yang mungkin tanpa sengaja menggunakan cara yang meninggalkan trauma ketika menasehati.
"Karena saat di alam barzah, saat anaknya memaafkan orang tua, mereka merasa senang," tutur dr Aisah Dahlan.
Apakah dengan memaafkan akan langsung sembuh?
Tentu butuh proses, dr Aisah Dahlan menyebutkan bahwa memori luka tadi seperti lem yang kuat. Sehingga butuh proses memaafkan berkali-kali untuk bisa menyembuhkan, tidak bisa hanya sekali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: