Cerita Rakyat Pekalongan: Pangeran Sakti Kesultanan Cirebon dan Asal-usul Penamaan Desa Limbangan, Karanganyar

Cerita Rakyat Pekalongan: Pangeran Sakti Kesultanan Cirebon dan Asal-usul Penamaan Desa Limbangan, Karanganyar

Sejarah Desa Limbangan-Aghistna Muhammad-

Istana jin pun gempar, melihat rajanya berhasil dikalahkan para prajuritnya pun menyerah dan menyerahkan wilayahnya pada Pangeran Limbangsari.

"Pergilah kalian selamanya dari tempat ini. Jika kalian mengganggu tempat yang akan aku bangun kelak, nasib kalian akan sama dengan raja kalian ini" ancam Pangeran Limbangsari.

BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Candi Bagol di Kecamatan Doro yang Dibangun di Atas Punden Berundak

BACA JUGA:Menjelajahi Desa Tua di Kabupaten Pekalongan, Inilah 4 Situs Arkeologi di Desa Lemah Abang, Kecamatan Doro

Orang-orang dari Kesultanan Cirebon ini lalu membabat hutan tersebut yang kemudian dijadikan pemukiman.

Pangeran Limbangsari pun mengajak penduduk di sekitar hutan untuk pindah ke hutan yang sudah ia bangun.

Mereka pun akhirnya hidup di sana dengan dipimpin oleh Pangeran Limbangsari.

Setelah beberapa lama hidup di sini, Pangeran Limbangsari berniat untuk menikahi seorang gadis yang hidup tidak jauh dari desanya.

BACA JUGA:Cerita Rakyat tentang Masuk Islamnya Seorang Empu dari Gunung Bromo di Desa Pucung, Kabupaten Pekalongan

Namun beliau jatuh sakit dan meninggal di perjalanan saat akan melamar sang gadis.

Sang pangeran lalu dimakamkan di daerah tersebut yang sekarang menjadi Desa Kulu.

Tak lama kedua sahabatnya menyusul, Mbah Waseso wafat dan dimakamkan di daerah yang sekarang bernama Dukuh Clapar.

Sedangkan makam Mbah Karpen sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.

BACA JUGA:Menilik Petilasan Syekh Siti Jenar di Pekalongan, Tokoh Sufi Kontroversial Era Walisongo

BACA JUGA:Peninggalan Arkeologi di Ujung SelatanPekalongan, Inilah 4 Situs yang Ada di Petungkriyon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: