Agus Riyanto Usulkan Bangun Jalan Lingkar untuk Menjawab Persoalan Rob dan Kemacetan Kota Pekalongan

Agus Riyanto Usulkan Bangun Jalan Lingkar untuk Menjawab Persoalan Rob dan Kemacetan Kota Pekalongan

Bangun Jalan Lingkar untuk Menjawab Persoalan Rob dan Kemacetan Kota Pekalongan-asep/radarpekalongan.co.id-

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Tokoh Pekalongan Agus Riyanto usulkan bangun jalan lingkar untuk menjawab persoalan rob dan kemacetan Kota Pekalongan.

"Dengan membangun jalan lingkar maka dua persoalan besar di Kota Pekalongan yaitu banjir rob dan kemacetan bisa terjawab," tutur Agus kepada radarpekalongan.co.id Kamis 25 Juli 2024.

Agus Riyanto yang tinggal di Kelurahan Panjang mengetahui secara persis derita masyarakat pesisir yang terdampak rob. Tanggul yang dibangun beberapa tahun yang lalu, sekarang mulai dilawan oleh alam karena air laut terus naik.

"Air laut itu sudah rembes melewati tanggul di bagian bawah dan masuk ke daratan. Artinya, tanggul yang sekarang dibangun hanya bisa menyelesaikan masalah sesaat, bukan jangka panjang," tuturnya lagi.

Pemerintah perlu membuat terobosan sehingga persoalan rob bisa tertangani secara tuntas. Jangan sampai mengerjakan sepotong-sepotong.

Jalan Lingkar untuk Menjawab Persoalan Rob dan Kemacetan Kota Pekalongan

Agus memiliki usul membangun jalan lingkar untuk menjawab persoalan rob dan kemacetan. Konstruksi membangun jalan lingkar sudah tentu berbeda ketika membangun tanggul yang sekarang dibuat.

"Fondasi jalan lingkar akan jauh lebih kokoh, lebih lebar dan lebih tinggi. Dengan dibangun jalan lingkar maka dua persoalan sekaligus bisa terjawab yaitu rob dan kemacetan di jalur Pantura," tambah Agus.

Agus bercerita pengalamannya ketika studi banding ke Jepang. Pantai di Kota Tarodi Jepang dibangun  tanggul sangat tinggi sekitar 17 meter.

Memang tanggul di Kota Taro diperuntukkan untuk menjawab persoalan tsunami yang pernah terjadi pada 11 Maret tahun 2011 dengan ketinggian 16 meter.

Selain di Kota Taro, ada lagi di kota lainnya yang dibangun jalan lingkar. Ada tempat pelelangan ikan, ada yang jualan pisau, ada juga yang menjual hasil olahan ikan yang sudah matang.

"Kondisi ekonomi bisa hidup dan masyarakat bisa terangkat pendapatannya. Mengapa kita tidak mencoba sesuatu yang baik dari negara lain. Sudah tentu dengan skala dan kemampuan yang kita punya," tambah Agus.

Oleh karenanya, Agus tidak akan pernah berhenti untuk menyuarakan aspirasi masyarakat untuk menjawab persoalan yang terjadi dan menghimpit kehidupan.

Bangun jalan lingkar bisa menjawab dua persoalan sekaligus dan perikanan Kota Pekalongan akan bangkit kembali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: