Harga Sayuran di Petungkriyono Pekalongan Turun, Ini Kata Camat Petungkriyono
Camat Petungkriyono Hadi Surono.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Harga sayuran di tingkat petani di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan turun. Salah satu faktor anjloknya Harga sayuran ini diduga akibat adanya permainan para tengkulak.
Camat Petungkriyono Hadi Surono, Kamis, 10 Oktober 2024, mengatakan, salah satu penyebab anjloknya harga sayuran di Petungkriyono diduga akibat adanya permainan dari para tengkulak.
Pasalnya, kata dia, kebutuhan sayuran di bawah masih relatif tinggi. Namun, harga sayuran di tingkat petani di Petungkriyono sangat rendah.
Ia mengatakan, Kecamatan Petungkriyono potensinya sangat banyak. Sembilan desa di wilayah pegunungan ini memiliki potensi yang beragam. Potensi itu diantaranya wisata alam, ternak sapi dan produk sayurannya.
"Untuk sayuran terutama di Desa Simego, Gumelem dan Tlogohendro. Hanya saja kasihan, harganya terkadang anjlok. Padahal di bawah harga sayuran masih pantas," kata dia.
Baca juga:Harga Sayuran di Petungkriyono Pekalongan Terjun Bebas, Kubis Hanya Rp 100/Kg
Ia menyebutkan, anjloknya harga sayuran karena ada permainan dari tengkulak.
"Contoh awal saya di sini, cabe di bawah mahalnya minta ampun, di sini banyak yang ndak dipanen berarti kan ndak ditebas," ujar dia.
"Sayuran saat ini di bawah harganya masih pantas, di sini anjlok. Tomat sekarang mahal-mahalnya Rp 750. Kubis masak Rp 200 perkilo," ujar dia.
Menurutnya, tengkulak berani bermain lantaran wilayah Petungkriyono akses ke pasar jauh dan sulit. Meski kondisi jalan sudah mulai bagus, namun jalannya sempit dengan medan yang ekstrem.
"Sewa doplak ke Kajen saja dari sini Rp 450 ribu, kan ongkosnya mahal," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk mendongkrak potensi di Petungkriyono dan menstabilkan harga sayuran, kondisi jalan seyogyanya dilebarkan, dibangun pasar di Petungkriyono, dan dibangun terminal.
"Harusnya di sini ada pasar biar ngontrol harga-harga," kata dia.
Dari 19 kecamatan, lanjut dia, hanya di Petungkriyono yang tidak memiliki pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: