Ngaku Petugas KPU Kabupaten Pekalongan, Datangi Rumah Warga Minta Data Pribadi Jelang Pencoblosan Pilkada 2024
![Ngaku Petugas KPU Kabupaten Pekalongan, Datangi Rumah Warga Minta Data Pribadi Jelang Pencoblosan Pilkada 2024](https://radarpekalongan.disway.id/upload/dfdec5e0860f2a119bf0c446dbbedfcd.jpg)
Viral di medsos seorang perempuan ngaku petugas KPU Kabupaten Pekalongan minta dokumen kependudukan kepada warga untuk pendataan.-Tangkapan layar media sosial.-
Paska video itu viral di medsos, sekelompok massa dari paslon nomor 2 mendatangi Kantor KPU Kabupaten Pekalongan. Mereka mempertanyakan apakah KPU Kabupaten Pekalongan melakukan pendataan seperti yang ramai di medsos tersebut.
Setelah mendapat jawaban dari pihak KPU, massa membubarkan diri dengan tertib. Penjagaan kantor KPU Kabupaten Pekalongan malam itu juga kian diperketat.
Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Laelatul Izah dikonfirmasi mengatakan, warga dengan mengenakan id card berlogo KPU itu bukan petugas dari KPU Kabupaten Pekalongan.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan M Tohir, mengatakan, pihaknya langsung merespon video yang viral di medsos tersebut dengan meminta keterangan KPU Kabupaten Pekalongan.
"Karena KPU tidak merasa ada giat seperti yang dimaksud dan tidak tahu menahu terkait hal tersebut, maka KPU merasa namanya secara kelembagaan dicatut oleh oknum-oknum yang ada di video tersebut," kata dia.
Terkait hal itu, lanjut dia, KPU Kabupaten Pekalongan telah meminta masukan ke Bawaslu.
"Kami sarankan untuk mengklarifikasi video tersebut dan kalau memang benar adanya, kami sarankan agar melakukan upaya-upaya hukum dan melaporkan ke Polres demi marwah lembaga," ujar Tohir.
"Kami pagi ini juga akan mengadakan rapat untuk mengkaji, kira-kira ada hal yang dilanggar atau tidak yang terkait dengan tindak pidana pemilihan," ungkap dia, Senin, 4 November 2024.
Tim pemenangan paslon nomor 1, Asip Kholbihi, dikonfirmasi melalaui telepon mengaku masih berada di luar kota.
Sementara itu, Ruben Prabu Faza, selaku tim paslon 1, dikonfirmasi melalui telpon mengatakan dirinya bukan ketua tim pemenangan paslon nomor 1.
Namun, ia menegaskan tim paslon nomor 1 tidak pernah menginstruksikan tim sukses atau relawannya untuk menggunakan atribut penyelenggara Pemilu seperti KPU dalam melaksanakan kegiatannya di lapangan.
"Kejadian persisnya saya belum tahu karena masih kunker di luar. Saya baru lihat dari video-video saja," kata dia.
Namun, sekali lagi ia menegaskan tim paslon nomor 1 tidak pernah menginstruksikan relawannya menggunakan atribut KPU.
"Kami di internal juga nanti akan klarifikasi kejadian itu seperti apa? Yang jelas setahu saya tim paslon 1 tidak pernah menginstruksikan cara-cara seperti itu, apalagi sampai menggunakan nama KPU," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: