8 Remaja Yang Diamankan Polisi Akan Tawuran dengan Sajam di Sragi Pekalongan Masih Pelajar SMP
Pelajar SMP di Kabupaten Pekalongan yang akan tawuran dengan sajam sungkem minta maaf ke orang tuanya saat dibina di Polsek Sragi.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Delapan remaja yang diamankan polisi di Polsek Sragi lantaran akan tawuran dengan senjata tajam (sajam) ternyata masih berstatus sebagai pelajar SMP.
Kapolsek Sragi AKP Prisandi Tiar, Senin, 13 Januari 2025, mengatakan, delapan anak yang diamankan itu berasal dari salah satu SMP negeri di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.
Ia mengatakan, usai delapan pelajar tersebut diamankan warga dan polisi di Polsek Sragi, pihaknya mengundang para orang tua mereka. Selanjutnya, mereka diberi pembinaan dan meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing.
"Ada delapan anak. Satu anak yatim piatu. Jadi saat itu kita undang ketujuh orang tua mereka dan perwakilan pihak sekolah," ujar AKP Prisandi.
Baca juga:Miris! Anak-anak SMP di Kabupaten Pekalongan Tawuran Pakai Samurai, Polisi Amankan 18 Anak
Dikatakan, pihaknya akan mendalami rencana aksi tawuran dengan senjata tajam yang melibatkan para pelajar SMP tersebut.
Dua kelompok yang berencana akan tawuran akan dipanggil beserta perwakilan pihak sekolah dan orang tuanya, agar kedepannya tak terulang lagi.
Disebutkan, pada Minggu dini hari itu, sekelompok pelajar SMP dari salah satu SMP negeri di Kecamatan Siwalan berencana tawuran dengan kelompok pelajar lainnya dari salah satu SMP negeri di Kecamatan Sragi.
Kedua kelompok pelajar SMP ini janjian tawuran di daerah Timbang, Sragi.
"Kedua kelompok pelajar SMP ini janjian, tantang-tantangan di WA. Janjianlah mereka tawuran di daerah Timbang. Rencana akan di-live-kan. Alhamdulillah sebelum tawuran terjadi bisa digagalkan," kata Kapolsek Sragi.
Ia menekankan kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya. Jika anak-anak seusia SMP belum pulang pada malam hari, para orang tua harus proaktif untuk mencari keberadaannya.
"Anak-anak usia SMP kluyuran main hingga tengah malam, orang tua harusnya mencari keberadaannya. Jangan dibiarkan mereka kluyuran main hingga tengah malam," tandas dia.
Selain itu, orang tua juga harus rajin mengecek isi handphone anak-anaknya.
"Jangan sampai anak ndak mau Hp-nya diperiksa terus orang tua mengalah. Isi Hp harus diperiksa, agar hal-hal yang buruk bisa dicegah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: