65 Orang Diamankan Polisi di Pekalongan, Ada Bawa Ketapel Hingga Air Soft Gun
Puluhan orang diamankan dalam patroli skala besar Polres Pekalongan untuk mengantisipasi aksi anarkis di Kota Santri, Minggu, 31 Agustus 2025.-Hadi Waluyo-
*Patroli Besar-besaran Polres Pekalongan Antisipasi Demo Anarkis
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Aparat gabungan dari Polres Pekalongan, Kodim Pekalongan, Pemkab Pekalongan dan elemen masyarakat di Kota Santri gelar patroli skala besar untuk mengantisipasi kegiatan anarkis di Kabupaten Pekalongan, Minggu, 31 Agustus 2025.
Pada hari Minggu, ada rencana aksi unjuk rasa di Kabupaten Pekalongan. Namun, aksi ini akhirnya ditunda.
Meski aksi ditunda, untuk mengantisipasi orang-orang yang ingin berbuat anarkis di Kabupaten Pekalongan, Polres Pekalongan melakukan sweeping besar-besaran di hari itu.
Hasilnya, puluhan orang berhasil diamankan petugas. Diantara mereka ada yang masih anak-anak dan berstatus sebagai pelajar.
Baca juga:Kantor DPRD dan Wali Kota Pekalongan Ludes Dibakar Massa
BACA JUGA:PCNU Kota Pekalongan Sesalkan Aksi Anarkisme, Imbau Warga Tetap Santun Sampaikan Aspirasi
Tak sedikit pula, di antara yang diamankan petugas datang ke Kota Kajen terindikasi ingin membuat kerusuhan. Bahkan, ada yang membawa ketapel dan senjata jenis air soft gun.
Beberapa orang yang diamankan itu sebelumnya terlibat dalam aksi kerusuhan di Kota Pekalongan. Mereka terindikasi ingin membuat kerusuhan di Kota Kajen. Salah satu buktinya, ada yang membawa ketapel lengkap dengan batunya.
Orang bertato ini juga datang dalam kondisi mabuk usai menenggak minuman keras alkohol 70 persen dicampur perasa.
Salah satu orang yang diamankan mengaku datang dari Karangdadap untuk meramaikan aksi demo di Kota Kajen.
Ia inisiatif datang ke Kajen bersama beberapa teman sedesanya setelah melihat ajakan demo yang bersliweran di media sosial.
Namun, ia diduga datang untuk berbuat anarkis. Buktinya, polisi mengamankan ketapel lengkap dengan batu.
"Saya datang mau meramaikan demo di Kajen. Bawa ketapel untuk mecahin kaca. Itu ketapel milik bapak saya untuk ngusir emprit (burung pipit, red) di sawah," kata pria bertato ini saat ditanya Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf.
"Saya tidak ada yang mengajak, hanya ikutan ajakan yang ada di tik tok dan instagram," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

