Sekda mengakui, pekerjaan rumah di sektor kesehatan masih cukup banyak. Diantaranya menekan angka kematian ibu melahirkan, mengatasi stunting dan gizi buruk.
Untuk inflasi Kabupaten Pekalongan tahun 2022 sebesar 6,31%. Inflasi ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 1,53%. Penyebab utama inflasi Desember 2022 adalah kenaikan harga beras, telur ayam ras, emas perhiasan, minyak goreng dan daging ayam ras.
Menurutnya, Bupati Pekalongan Hj Fadia Arafiq kedepan masih konsisten untuk memprioritaskan tiga bidang sesuai dengan visi misi Bupati. Yakni infrastruktur, kesehatan, dan sektor pendidikan.
Sekda Yulian Akbar mengakui pembangunan infrastruktur di tahun 2022 agak sedikit berkurang karena ada regulasi terkait dengan penyerapan DAU terikat fokus pendidikan. Sehingga di tahun 2023 ini pemkab fokus di pendidikan. "Pemerintah mendorong sekolah-sekolah yang rusak berat ini semoga di tahun 2023 ini semoga sudah tidak ada. Sudah ditangani terutama sekolah negeri. Selanjutnya kami akan fokus lagi di infrastruktur," katanya.
Untuk infrastruktur tahun 2023 ini, pemkab ada beberapa kegiatan baik melalui banprov, APBD maupun Inpres. "Kami masih komit dengan program dalane alus rezekine mulus," tandasnya.
Menurutnya, penanganan rob juga jadi skala prioritas. Di tahun 2023 ini pembangunan rumah pompa akan dilakukan di Desa Tegaldowo dan Jeruksari, Kecamatam Tirto. Ini bisa mengurangi dampak dari rob dalam jangka pendek. Untuk jangka menengah, Bupati sudah koordinasi dengan pemerintah pusat baik melalui Bappenas maupun Kementerian PUPR, untuk penanganan rob di segmen Bremi-Meduri.
"Kita sudah proses pembebasan lahan yang hingga hari ini masih kita upayakan terus karena ini terkait dengan lahan musnah," ungkapnya.
Persoalan abrasi dan rob di Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, yang terancam tenggelam juga akan diselesaikan di tahun 2024. Menurutnya, Simonet ini adalah PR paska tanggul dibangun atau sejak tahun 2020.
"Insya Allah tahun 2024 kita akan selesaikan. Kita keroyok Simonet ini dengan APBD yang luar biasa saya kira anggarannya, bantuan provinsi maupun dari pusat. Insya Allah sampai saat ini masih running well, on the track. Kami berkeyakinan bisa menyelesaikan Simonet ini di tahun 2024. Itu juga sekaligus memperbaiki indikator kita terkait dengan kawasan kumuh," imbuhnya.