Bootcamp Komunitas Sedulur Balon Kota Pekalongan dan Launching Komunitas Kabupaten Pekalongan

Selasa 07-11-2023,05:58 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Hadi Waluyo

KAJEN – AirNav Indonesia bersama Komunitas Sedulur Balon Pekalongan, dalam upaya mendorong dampak positif berkelanjutan dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) mengadakan Bootcamp Komunitas dan Peluncuran Komunitas Balon Kabupaten Pekalongan. Program ini menjadi salah satu program TJSL AirNav Indonesia.

Acara yang berlangsung selama dua hari, pada tanggal 4 hingga 5 November 2023 dilaksanakan di Kali Paingan, Desa Tenogo, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 

Selain dihadiri oleh komunitas di Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, AirNav Indonesia, serta Dampak Sosial Indonesia (Social Impact ID) sebagai pihak pendamping.

Isi acara inti pada hari pertama meliputi pembukaan oleh pemerintah Kota Pekalongan yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Setda Kota Pekalongan, Soesilo, kemudian arahan dari AirNav Indonesia, pelatihan digital marketing, pelatihan pembuatan balon motif, serta malam keakraban antar anggota komunitas.

Baca juga:Tekan Penerbangan Balon Liar, Komunitas Balon Kabupaten Pekalongan Dikukuhkan

Sedangkan pada hari kedua, terdapat pelatihan manajemen event organizer, pembentukan dan pengukuhan legalitas komunitas balon Kabupaten Pekalongan, serta peluncuran resmi komunitas yang secara simbolik dilakukan oleh Asisten II Sekda Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro.

Asisten II Sekda Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro menuturkan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengapresiasi dan sangat terbuka dengan diskusi-diskusi ke depan dalam rangka mempertahankan budaya balon, tetapi diadaptasi kembali agar tidak membahayakan penerbangan.”

Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengakui pada bulan Syawal tahun 2023, terdapat empat pilot yang secara langsung mengunjungi bupati untuk menyampaikan keluhannya. Meski sudah berkurang jumlah balon liar yang diterbangkan, pemerintah masih menghadapi beberapa kendala penertiban di lapangan. Bagaimanapun juga, balon udara sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Pekalongan.

“Jika sebelumnya pemerintah menggunakan pendekatan melalui aparat dalam mencegah penerbangan balon liar, ke depan harapannya lebih humanis, tertata, dan terdapat rekonstruksi kegiatan balon udara tanpa harus menghilangkan kegiatan penerbangan balon udara yang sudah menjadi tradisi masyarakat. Justru, pemerintah kabupaten sangat mendukung, karena ini sangat potensial menjadi daya tarik wisatawan dan bisa dielaborasikan bersama kegiatan pemerintah kabupaten melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata,” imbuh Wahyu Kuncoro.

Baca lagi:Polres Amankan 14 Balon Udara Berukuran Besar

Kegiatan bootcamp yang diramaikan 60 peserta ini bertujuan mendorong komunitas di Kota dan Kabupaten Pekalongan untuk menciptakan dampak positif berkelanjutan dan mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan sosialisasi upaya pengurangan risiko penerbangan balon liar. 

“Sejak program dimulai pada tahun 2018 hingga 2023, jumlah laporan balon udara liar terus berkurang. Untuk itu, kita lakukan langkah-langkah ini, agar kita tidak menghilangkan budaya, tetapi tetap memperhatikan keselamatan penerbangan, dengan cara membentuk komunitas balon udara tambat,” tutur Mario Hendrawan, Junior Manager Perencanaan dan Evaluasi TJSL AirNav Indonesia.

Tujuan jangka panjang acara ini adalah meningkatkan kesejahteraan anggota komunitas, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan literasi komunitas tentang bahaya penerbangan balon liar sekaligus diharapkan mampu menjadi agent of change.

Kategori :