Bulan Inklusi Keuangan, BRIsyariah Gelar Kuliah Umum

Bulan Inklusi Keuangan, BRIsyariah Gelar Kuliah Umum

BERFOTO - Sesi foto bersama di akhir acara kuliah umum bertema Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah, Senin (28/10).

PEKALONGAN - Peringati Bulan Inklusi Keuangan, BRIsyariah gelar kuliah umum bersama Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan, Senin (28/10).

Memasuki bulan Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Bulan Inklusi Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh Lembaga Jasa Keuangan di Indonesia. Bulan Inklusi Keuangan bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan.

Disampaikan Pimpinan Cabang BRI Syariah Muhammad Izza, untuk mengisi Bulan Inklusi Keuangan, Direksi BRIsyariah mengenalkan produk, potensi dan perkembangan perbankan syariah kepada generasi muda dalam program BOD (Board of Directors) Mengajar. Salah satu target BRIsyariah adalah meningkatkan jumlah pelajar yang paham dan memiliki akses ke lembaga jasa keuangan syariah.

Dan dalam kesempatan ini juga BRIsyariah sekaligus menyerahkan santunan pendidikan kepada mahasiswa-mahasiswa IAIN Pekalongan yang berprestasi. Semoga santunan ini bisa berguna bagi mahasiswa yang menerima.

Dalam kesempatan ini turut hadir Direktur Operasional BRIsyariah Fahmi Subandi menyapa mahasiswa IAIN Pekalongan melalui Kuliah Umum bertema "Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah". Dalam kuliah umum Fahmi mengajak mahasiswa IAIN Pekalongan untuk mengenali prinsip dasar yang berlaku di bank syariah, sekaligus mengenali potensi-potensi di perbankan syariah yang bisa dimanfaatkan generasi muda.

Fahmi mencontohkan prinsip dalam pembiayaan untuk perumahan. Salah satu akad yang berlaku dalam pembiayaan KPR syariah adalah murabahah. Dalam akad Murabahah, bank membeli barang yang diperlukan nasabah. Kemudian barang tersebut dijual kepada nasabah sebesar harga perolehan, ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank dan nasabah. Jadi harganya transparan.

"Sosialisasi ini dirasa penting dilakukan, karena seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Jika generasi muda mengenal perbankan syariah, Insya Allah tidak akan ragu menggunakan layanan keuangan dari kami," imbuhnya.

Selain mengenalkan prinsip-prinsip di bank syariah, Fahmi juga menjelaskan potensi industri bagi Indonesia. Dimana Saat ini posisi Indonesia belum menjadi main player atau bahkan leader di industri halal food, halal recreation, halal pharmaceuticals dan halal finance. Padahal mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Sangat disayangkan jika modal berupa penduduk muslim yang jumlahnya besar, tidak bisa menjadikan Indonesia sebagai leader di berbagai bidang industri halal.

"Disini peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk membawa Indonesia menjadi leader dalam industri halal. Merekalah yang akan menggerakkan roda perekonomian negara kita kedepan," tegasnya.

Pihaknya berharap melalui program ini, BRIsyariah ingin menambah wawasan generasi muda mengenai perbankan syariah. Tidak sekedar mengenal produk nya saja namun juga tertarik untuk mengembangkan diri di bidang ini. Sebab saat ini banyak potensi yang dapat dikembangkan di lini perbankan syariah nasional.
"Kami membutuhkan generasi Z yang sangat kaya imajinasi serta potensi untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia," tambahnya.

Dukungan nyata pihak BRISyariah KCP Pekalongan kepada IAIN Pekalongan juga telah lama diberikan, khususnya jurusan Perbankan Syariah Fakultas FEBI dalam bentuk fasilitas mini banking sejak 2016. Ditambah lagi, dalam kesempatan ini juga BRIsyariah sekaligus menyerahkan santunan Pendidikan kepada mahasiswa-mahasiswa IAIN Pekalongan yang berprestasi. Dengan harapan, santunan tersebut bisa berguna bagi mahasiswa yang menerima. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: