Demi Pembelajaran, Guru Sambangi Anak-anak di Pesisir Pantai Roban

Demi Pembelajaran, Guru Sambangi Anak-anak di Pesisir Pantai Roban

BATANG - Ada yang berbeda di pesisir Pantai Pesona Indah Roban, Selasa (28/7/2020). Tampak beberapa bocah berseragam SD tengah berkumpul di pondok kayu pinggir pantai. Dengan menggunakan masker, mereka fokus mendengarkan penjelasan dari seorang perempuan yang merupakan pengajar mereka.

Ditemani sepoi-sepoinya angin, sesekali sang guru mengajak anak-anak untuk belajar membaca. Sesekali pula ia memperlihatkan bahan ajar di notebooknya. Sembari takjub, para bocah tersebut mengamati materi yang ada dalam notebook.

Rupanya, kelima bocah yang duduk di bangku kelas 1 tersebut tengah menjalani program home schooling yang dilakukan sekolahnya, SDN Kedungsegog 02 Tulis. Home visit ini menjadi upaya sekolah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

"Harusnya dilaksanakan di rumah mereka, tapi kondisi rumah orang tua belum memadai untuk pembelajaran kelompok. Fasilitas sesuai protokol kesehatan juga belum terpenuhi. Akhirnya untuk kelompok ini, untuk kelas 1, kami lakukan di pondok pinggir pantai ini, karena di sini ada tempat cuci tangan dan tempatnya cukup luas untuk belajar bersama," terang pengajar kelas 1 SDN Kedungsegog 02, Dian Octorina.

Dian menerangkan, bocah-bocah tersebut tinggal di dekat Pantai Roban. Orang tua mereka pun sudah sepakat pembelajaran dilaksanakan di pondok tepi pantai. Tak lepas tangan, para orang tua pun tetap memantau anak mereka belajar.

Tak hanya kelompok tersebut, sebelum memasuki pembelajaran tatap muka 3 Agustus mendatang, SD Negeri Kedungsegog 02 Tulis melakukan home schooling atau home visit ke rumah-rumah muridnya.

Kepala SDN Kedungsegog 02, Getri Daswati menjelaskan, program home scooling guru dari rumah memang siap dengan bahan ajar untuk disampaikan kepada anak didik. Program ini dikhususkan untuk siswa kelas 1. Sedangkan untuk home visit bahan ajar diberikan lewat daring bagi yang memiliki android, atau guru mengantar ke rumah rumah utk menyerahkan materi. Dalam home visit, peran guru memantau anak dalam mengerjakan tugas dari guru di rumah masing masing. Program home visit ini dilaksanakan untuk siswa kelas 2-6.

Selain untuk memberikan materi, kunjungan ini dilakukan untuk memberikan pengenalan bagi siswa, sebelum memasuki tahun ajaran baru dengan sistem pembelajaran kombinasi.

"Pelaksanaan program ini pun dilakukan dengan membentuk kelompok kecil. Satu kelompoknya diisi maksimal lima siswa. Satu kelompok belajar biasanya mendapatkan kunjungan seminggu sekali dari guru kelas mereka. Jika rumahnya memenuhi standar protokol kesehatan biasanya dilakukan di rumah, ada juga yang di masjid/musala, dan ada juga yang belajar di pondok pinggir pantai," jelas Getri.

Dikatakannya, program ini menjadi awalan sebelum kegiatan tatap muka. Kegiatan ini pun mendapat respon yang positif dari orang tua murid.

"Program ini sangat didukung oleh wali murid. Karena sudah lama anak mereka tidak diajar secara langsung oleh gurunya karena efek belajar di rumah selama Pandemi. Dan ketika tahun ajaran baru pun, mereka masih butuh pengenalan. Sehingga orang tua bisa terbantu dengan kehadiran guru yang memberikan pengenalan pembelajaran," imbuh Getri.

Namun setelah 3 Agustus nanti, siswa akan kembali melaksanakan pembelajaran kombinasi. Dimana nantinya siswa akan kembali belajar di sekolah bergantian dengan pembelajaran jarak jauh secara daring.

"Nantinya siswa akan dibagi dua kelompok sehingga tidak berkerumun di dalam kelas. Nantinya setiap dua hari sekali siswa berangkat ke sekolah," pungkasnya.

Salah satu wali murid, Sutiamah mengaku senang dengan pembelajaran home visit ini. Akan tetapi ia berharap ke depannya pembelajaran bisa dilaksnaakan kembali di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: