Pamit Pergi ke Sawah, Manula di Pekalongan Ditemukan Meninggal Dunia

KAJEN,RADARPEKALONGAN – Pamit pergi ke sawah, seorang manula dari Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, ditemukan meninggal dunia di sawah di Desa Wringinagung, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, Sabtu, 2 September 2023.  

Kapolsek Doro Iptu Dul Salim, Senin, 4 September 2023, menerangkan, mayat manula berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan di sebuah sawah yang terletak di Dukuh Sigalung Lor, Desa Wringinagung, Kecamatan Doro.

Mayat diketahui berinisial R (71). Korban merupakan warga Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni. Korban sendiri diketahui menderita sakit pikun (linglung) sejak lima tahun lalu.

Dijelaskan Iptu Dul Salim, korban sekitar pukul 12.00 WIB pergi dari rumah dan hendak ke sawah. Namun, hingga sore hari tidak kunjung pulang, sehingga membuat kerabat dan anak-anak korban cemas. Mereka selanjutnya mencari ke tempat saudara korban, namun tidak juga ditemukan.

Baca juga:Dua Pelajar SMP asal Pemalang Meninggal Tenggelam di Sungai, Ini Identitas Korban dan Kronologisnya

"Pencarian kemudian dilanjutkan ke sebuah sawah yang berada di Dukuh Sigalung Lor di Desa Wringinagung Kecamatan Doro," terang dia.

Tak lama setelah pencarian di sawah, Rukiyah yang ikut dalam pencarian melihat korban dalam posisi tengkurap di tengah sawah. Rukiyah selanjutnya memanggil Noto yang merupakan anak korban untuk memastikan bahwa itu benar ayahnya.

“Setelah dilihat oleh Noto, ternyata benar, mayat itu adalah ayah kandungnya,” ungkap Iptu Dul Salim.

Warga kemudian mengevakuasi korban untuk dibawa ke tepi. Kejadian tersebut pun segera dilaporkan ke Polsek Doro.

Baca lagi:Pamit Pergi ke Sawah, Petani dari Windurojo Kesesi Ditemukan Meninggal di Sungai

Petugas Polsek Doro yang sudah menerima laporan penemuan mayat, segera mendatangi lokasi bersama petugas kesehatan Desa Rowocacing. Korban lantas dibawa ke rumah duka.

“Dari hasil visum luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata dia. 

Sementara itu, keluarga korban sendiri sudah menerima peristiwa tersebut sebagai suatu musibah. Keluarga korban tidak ingin dilakukan otopsi. (*)

Sumber: