Untuk Membangun Kabupaten Pekalongan Butuh Peran Semua Elemen

Untuk Membangun Kabupaten Pekalongan Butuh Peran Semua Elemen

PENGHARGAAN - Sejumlah OPD dan OMS menerima penghargaan karena ikut andil dalam kemanusiaan. -Triyono-

KAJEN - Untuk membangun dan memajukan Kabupaten Pekalongan butuh dukungan semua elemen masyarakat. Dengan begitu, visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan Fadia Arafiq - H Riswadi cepat terwujud. 

Demikian diutarakan Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Pekalongan, Trisno Suharyanto dalam Lokakarya Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif IV Komitmen Keberlanjutan Kolaborasi Para Pihak untuk Pembangunan Daerah yang Inklusif dan Partisipatif Usaid Madani di Aula setempat, Kamis (7/9/2023). 

Dalam loka karya dihadiri oleh Kepala Kominfo Kabupaten Pekalongan, Sekretaris Kesbangpol, Ketua Forsem, Dinas Kesehatan, Unikal, Puskesmas dan undangan. 

Trisno menyampaikan, untuk mendukung Kabupaten Pekalongan dalam rangka melaksanakan tugas menjadi pemerintah yang melayani masyarakat banyak sekali tugas yang harus dilaksanakan. Terutama untuk proses pembangunan Kabupaten Pekalongan ini pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. 

Dalam artian pemerintah Kabupaten Pekalongan karena kapasitas anggaran yang terbatas yang jumlah pegawai sekitar 8 ribuan ini tidak bisa melayani membangun secara semuanya. 

"Seperti yang telah diharapkan sesuai visi misi, Kabupaten Pekalongan Setara. Oleh karena itu butuh kolaborasi, butuh kita untuk saling bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk sama sama memiliki tujuan agar bisa mencapai harapan visi misi. Jadi pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam, " terangnya. 

Trisno mengapresiasi Forsem yang menginisiasi pelayanan Puskesmas ramah disabilitas. Karena itu hal yang nyata yang merupakan peran dari Forum Madani dalam rangka untuk mensupport Kabupaten Pekalongan terutama terkait masalah kesehatan.

"Jadi secara umum minimal Kabupaten Pekalongan ini punya indikator-indikator makro yang harus tercapai. Seperti terkait ke masalah pertumbuhan ekonominya, masalah tingkat pengangguran terbukanya, terkait masalah kemiskinannya, terkait masalah kesehatan. Kemudian juga disabilitas, masalah pendidikan anak yang tidak sekolah, sehingga kita bisa kembalikan ke sekolah, " jelasnya.

Masalah utama seperti disabilitas, karena semua punya kewajiban untuk bisa memberikan pendidikan yang layak. Untuk itu Program Forum Madanj diharapkan tidak berhenti di sini. Karena secara pendampinga sampai dengan 30 September 2023.

"Sekali kamk minta kerjasamanya, kolaborasinya, sinergitas terutama untuk Kabupaten Pekalongan. Kemudian kami juga, diharapkan ada program lain, " 

Sementara dalam kesempatan itu, Ketua Forsema, Safrudin Huna menyampaikan bahwa untuk menginisiasi pelayanan kesehatan Puskesmas ramah disabilitas ternyata banyak tantangan. Sebab itu semua harus ada dukungan dari semua pihak. 

"Adapun beberapa capaian yang sudah kami lakukan terutama program kemanusiaan khususnya disabilitas,"katanya.

Dijelaskan, memang di Kabupaten Pekalongan sudah ada Perda inisiatif mengenai disabilitas, namun setelah lebih mendalam belum ada Perbup. Sehingga salah satu strategi adalah ingin memperjuangkan mengavokasi agar diterbitkan Perbup sebagai implementasi sebuah Perda disabilitas sehingga bisa dijadikan sebagai payung hukum. 

Ternyata setelah dipelajari itu semua bagus untuk penyandang disabilitas yang tercatat 6500 saat itu. Dimana ada 800 yang membutuhkan uluran tangan Pemerintah Daerah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: