Agrowisata Goa Macan Kopi, Tawarkan View Kota Kajen dari Ketinggian 500 MDPL
Agrowisata Goa Macan Kopi di Desa Kutorojo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan tawarkan pemandangan eksotis Kota Kajen dari ketinggian 500 MDPL.-Hadi Waluyo-
KAJEN,RADARPEKALONGAN - Bosan dengan suasana kota dan ingin menikmati pemandangan alam pedesaan yang eksotis sambil ngopi santai. Di Tiger Cave Coffee atau Agrowisata Goa Macan Kopi, pengunjung bisa ngopi sambil menikmati view Kota Kajen dari ketinggian 500 MDPL.
Tempat nongkrong ini berada di Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Untuk menempuh Agrowisata Goa Macan Kopi, hanya butuh menempuh perjalanan dari Kota Kajen selama 25 menit dengan kondisi jalan pegunungan yang bagus.
Selama perjalanan akan disuguhi pemandangan yang asri. Memasuki Desa Kutorojo, pengunjung akan melintasi perkebunan karet dan pinus. Suara burung dan serangga masih bisa terdengar jelas.
Kondisi jalan dari Kota Kajen ke lokasi mulus. Namun ketika akan sampai ke lokasi, ada jalan yang masih rusak. Berbatu dan bergelombang. Tapi hanya sekitar 200-an meter.
Namun semua itu akan terbayar lunas ketika sampai di lokasi. Langsung disuguhi pemandangan Kota Kajen dari ketinggian tanpa halangan. Biasanya, pengunjung akan membeludak saat sore hari. Sebab mereka ingin menikmati senja sambil memandangi lampu-lampu kota yang mulai menyala.
Nanang (35), salah satu pengunjung dari Sragi, Kabupaten Pekalongan, Sabtu, 30 September 2023, mengaku sengaja datang ke Agriwisata Goa Macan Kopi pada sore hari. Agar bisa menikmati pemandangan Kota Kajen di sore dan malam hari.
"Rencananya biar bisa lihat kota dari ketinggian. Lampu-lampu di bawah seperti bintang-bintang di langit," kata dia yang datang dengan istrinya.
Agrowisata Goa Macan Kopi dibuka sejak April 2023 lalu. Sekarang baru bisa menyuguhkan coffee shop dan wahana jelajah goa macan dengan ATV. Tarifnya Rp45 ribu per orang dengan lama perjalanan satu jam.
Manajer Keuangan Agrowisata Goa Macan Coffee, Handoyo, mengatakan, nantinya akan ada wahana tanam kopi dan durian lokal. Saat musim panen akan dibuka wahana petik komoditas lokal tersebut.
"Selain itu juga akan ada camping ground, homestay, dan fasilitas pendukung lainnya," ujarnya.
Meski semua wahana belum dibuka, pengunjung agrowisata ini sudah ramai. Rata-rata mereka ingin ngopi senja sambil memandangi gemerlap kota dari ketinggian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
