Karantina, Sumurjomblangbogo Kucurkan Rp 107 Juta

Karantina, Sumurjomblangbogo Kucurkan Rp 107 Juta

*Dari 102 Pemudik, Kini Tersisa 11 Orang

KARANTINA - Sejumlah aparat desa dan petugas medis tengah mendata pemudik yang menjalani karantina di wilayah setempat.

BOJONG - Keseriusan Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong dalam memgantisipasi penyebaran virus corona dari pemudik layak diacungi jempol. Tak sekadar mendata dan memantau warganya yang mudik, mereka bahkan mengucurkan anggaran hingga Rp 107 juta untuk kebutuhan karantina mandiri yang disediakan di desa.

Hal itu dibenarkan Kades Sumurjomblangbogo, Edi Suyitno, saat dikonfirmasi Radar via ponsel, Minggu (10/5/2020). Dia memastikan telah mengalokasikan dana Rp 107 juta khusus untuk memback up kegiatan karantina mandiri pemudik di desanya. Anggara tersebut diambilkan dari Pendapatan Asli Desa (PADes) atau masuk dalam APBDes.

Dijelaskan Edi, hingga saat ini terdata keseluruhan jumlah pemudik yang dikarantina di desanya ada sebanyak 102 orang. "Dari sebulan yang lalu ada 102 pemudik yang dikarantina di ruang sekolah SDN Sumurjomblangbogo, saat ini tinggal 11 orang," ungkapnya.

Menurut kepala desa yang tengah menjabat periode kedua ini, ide karantina mandiri yang difasilitasi pemerintah desa itu berangkat kekhawatiran adanya transmisi lokal virus corona melalui para pemudik. Sebab, tidak sedikit kasus corona di sebuah wilayah yang penularannya melalui pemudik, terutama mereka yang pulang dari wilayah zona merah.

"Karena itu, pemerintah desa memutuskan membuat fasilitas karantina mandiri dengan memanfaatkan bangunan sekolah yang lokasinya tidak jauh dari balai desa," terang Edi.

Pemdes juga telah melengkapi sarana pejunjang di karantina desa, di antaranya dengan menyediakan kasur busa sebanyan 45 unit, sajadah, alat pelindung diri (APD), televisi 3 unit, kipas angin 6 unit, serta dispenser 4.

Guna memenuhi fasilitas di karantina desa juga dengkapi dengan pemasangan tambahan pompa air termasuk fasilitas jemuran dan karpet mushola. "Alat pengkur suhu tubuh atau thermoscanner dan face shiel, APD kita sediakan komplit untuk satgas, termasuk honor mereka," tukas pria yang akrab disapa Slamet itu.

Menurut dia, kebutuhan dan operasioanal satu bulan terkahir dari tanggal 8 maret 2020, termasuk guna fasilitas makan para penghuni karantina mencapai sekitar Rp 107 juta.

"Untuk anggaran dana desa yang satu persen untuk penyemorotan disinfektan di seluruh desa kami, sementara untuk operasional karantina desa kita menggunakan dana PADes," pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: