Januari-Februari 2024 Diprediksi Puncak Musim Hujan, 10 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan Rawan Banjir
Untuk menghadapi musim hujan, BPBD Kabupaten Pekalongan menggelar rapat koordinasi antisipasi dan persiapan penanganan bencana di musim hujan tahun 2023/2024. -Hadi Waluyo-
KAJEN - Puncak musim hujan diprediksi akan berlangsung pada bulan Januari hingga Februari 2024. Untuk itu, BPBD Kabupaten Pekalongan merapatkan barisan dengan semua pihak untuk antisipasi bencana alam yang berpotensi terjadi selama musim hujan tahun 2023/2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo, Selasa, 28 November 2023, mengatakan, untuk menghadapi musim hujan pihaknya menggelar rapat koordinasi antisipasi dan persiapan penanganan bencana di musim hujan tahun 2023/2024.
Rakor diikuti 49 peserta. Yakni berasal dari Polres Pekalongan, Kodim Pekalongan, TNI AL, organisasi perangkat daerah, camat, instansi vertikal, dan relawan kebencanaan di Kabupaten Pekalongan.
"Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan mulai bulan November 2023 ini dan puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2024," terang Budi Raharjo.
Memasuki musim hujan ini, kata dia, rakor tersebut perlu dilaksanakan untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka antisipasi menghadapi ancaman potensi bencana angin, banjir dan longsor di Kabupaten Pekalongan. Apalagi, hampir seluruh kecamatan atau 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan rawan bencana angin kencang.
"Untuk bencana banjir, ada 10 kecamatan yang rawan dan ada 9 kecamatan rawan longsor," ujar Budi Raharjo.
Sepuluh kecamatan rawan banjir adalah Kecamatan Tirto, Wiradesa, Siwalan, Wonokerto, Sragi, Bojong, Kajen, Buaran, Kedungwuni, dan Wonopringgo. Sedangkan, sembilan kecamatan rawan longsor yakni Kecamatan Paninggaran, Kandangserang, Lebakbarang, Petungkriyono, Kesesi, Karanganyar, Kajen, Talun, dan Doro.
Tujuan lain dari rakot itu, lanju dia, untuk meningkatkan kesiapsiagaan semua jajaran dalam antisipasi menghadapi ancaman potensi bencana di Kabupaten Pekalongan.
Baca lagi:10 Kecamatan Rawan Banjir
Selanjutnya, rakor yang dibuka oleh Asisten II Wahyu Kuncoro ini juga bertujuan untuk menyatukan langkah dalam kesiapan menghadapi ancaman potensi bencana di Kabupaten Pekalongan.
"Banyak hal tadi yang dibahas dalam rakor ini. Salah satunya tadi sudah disarankan oleh Pak Asisten ke OPD terkait Dinas Perkim dan Dinas PU untuk menangani pohon di sepanjang jalan yang rawan tumbang," ujar dia.
Selain menggelar rakor kebencanaan, untuk persiapan dalam menghadapi potensi bencana di musim hujan pihaknya juga telah melakukan pemetaan potensi bencana dan menyiapkan personel dan perlengkapan.
Selain itu, Pemkab Pekalongan menyiapkan dukungan anggaran melalui dana tidak terduga. "Kita juga sudah menyiapkan dukungan logistik dan melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan relawan kebencanaan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: