Mahasiswa KKN Unikal Cegah Pernikahan Dini di Desa Sumurjomblangbogo, Gelar Sosialisasi dan Posyandu Remaja

Mahasiswa KKN Unikal Cegah Pernikahan Dini di Desa Sumurjomblangbogo, Gelar Sosialisasi dan Posyandu Remaja

Mahasiswa KKN Unikal kelompok 1 di Desa Sumurjomblangbogo Kecamatan Bojong gelar sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan posyandu remaja di desa itu, Minggu, 14 Januari 2024.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Angka pernikahan dini dan kehamilan pra nikah di Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, tertinggi di wilayah Puskesmas Bojong 2.

Melihat persoalan itu, mahasiswa KKN Universitas Pekalongan (Unikal) Kelompok 1 di Desa Sumurjomblangbogo melaksanakan sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan posyandu remaja di desa itu, Minggu, 14 Januari 2024. 

Peserta sosialisasi merupakan para remaja di Desa Sumurjomblangbogo. Narasumber menghadirkan bidan desa setempat, Indah Yuliana, dan Pikma Sriwijaya Universitas Pekalongan Dita Silvi Evika.

Ketua Kelompok KKN Sumurjomblangbogo 1, Ridwan Abdul H, mengatakan, tujuan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada para remaja di Desa Sumurjomblangbogo mengenai dampak dari pernikahan dini. Menurutnya, pernikahan dini lebih banyak dampak negatifnya dibanding dampak positifnya, terutama bagi perempuan. 

Baca juga:Mahasiswa KKN Unikal Hijaukan Embung Desa Wangandowo, Ini Program Kerja Unggulan Lainnya

Tujuan lainnya, kata dia, para remaja untuk mengutamakan pendidikan di segala aspek yang akan menjadi bekalnya di masa depan.

"Ada banyak faktor pernikahan dini, bisa karena faktor ekonomi, sosial, dan faktor percintaan. Anak kecil jangan pacaran dulu ya," kata dia.

Sementara itu, bidan desa Sumurjomblangbogo, Indah Yuliana, mengajak para remaja di desa itu untuk aktif mengikuti kegiatan posyandu remaja yang rutin dilaksanakan tiap bulan di desa itu. 

Posyandu remaja merupakan suatu upaya yang bersumberdaya masyarakat dalam hal ini remaja. Sasarannya remaja berusia 10 tahun hingga 19 tahun. Kegiatannya dikelola dan  diselenggarakan dari remaja, oleh remaja, dan untuk remaja. 

Baca lagi:Stop Pernikahan Dini, Karang Taruna Desa Gebangkerep Selenggarakan Penyuluhan Generasi Maslahah

"Kegiatannya ada penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, ukur lingkar lengan, lingkar perut. Untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi remaja. Ada juga penyuluhan tentang anemia, menstruasi, gizi, dan kesehatan reproduksi," ujar dia.

Ia pun mengapresiasi program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unikal di desa itu. Salah satunya berupa sosialisasi pencegahan pernikahan dini. Sebab, semua remaja ini kedepannya pasti ingin menikah. Sehingga mereka tahu untuk menikah di usia pas di saat usia reproduksi sehat.

"Untuk Desa Sumurjomblangbogo penduduk paling banyak di Puskesmas Bojong 2. Kasus hamil di luar nikah terbanyak, kasus pernikahan dini terbanyak. Di tahun 2023, ada 4 kasus hamil pra nikah. Ini sangat miris sekali," kata dia. 

Sebab, kata dia, imbas dari hamil pra nikah sangat memprihatinkan, terutama bagi perempuan. Sudah hamil di luar nikah, laki-lakinya tidak mau tanggung jawab. Padahal, si ibu tidak atau belum bekerja. Akibatnya, si ibu dan orang tuanya yang repot merawat dan membesarkan anaknya tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: