Muara Kali Sono Batang di Pantai Sigandu-Ujungnegoro Tercemar, DLH Batang Masih Telusuri Penyebabnya

Muara Kali Sono Batang di Pantai Sigandu-Ujungnegoro Tercemar, DLH Batang Masih Telusuri Penyebabnya

TERCEMAR - Salah satu warga saat mengamati muara Kali Sono Batang di Pantai Sigandu-Ujungnegoro yang tercemar. -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Muara Kali Sono BATANG di Pantai Sigandu-Ujungnegoro tercemar, DLH BATANG masih telusuri penyebabnya. Hal ini seperti disampaikan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, M Taufik Kurnianto saat diwawancarai, Senin 5 Februari 2024. 

BACA JUGA:Diduga Tercemar Limbah Pabrik Sarung, Air di Muara Sungai Kalisono Batang Berbau Menyengat dan Bikin Gatal

Dijelaskannya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang sendiri telah melakukan sidak lapangan, Senin 5 Februari 2024. Hal ini menindaklanjuti laporan warga mengenai muara Kali Sono di Pantai Sigandu-Ujungnegoro. 

Pihaknya mengamini jika kondisi Muara Kali Sono Batang di Pantai Sigandu-Ujungnegoro Tercemar. Dimana air di sana berwarna hitam pekat, dan diduga berasal dari limbah pembuangan ke Kali Sono.  

BACA JUGA:Antisipasi Musim Hujan, KPU Batang Lakukan Pemetaan TPS Rawan Bencana

"Kemungkinan memang ada air limbah yang dibuang ke sungai. Namun, ketika kami memeriksa lokasi pembuangan air limbah milik Sukoreintex, kondisinya terlihat normal. Kami belum dapat membuktikan secara pasti dari mana asal air limbah tersebut," ungkapnya. 

Dijelaskan bahwa di sepanjang aliran sungai tersebut terdapat tiga pabrik tekstil besar, seperti Primatexco, Sukoreintex, dan Mafahtex, serta sebuah perusahaan mie. Meskipun demikian, DLH kesulitan untuk melakukan pengujian limbah tersebut, sehingga mereka tidak dapat membuktikan tingkat bahayanya.

"Sebaiknya ada uji laboratorium. Kebijakan untuk pengujian akan ditentukan oleh pimpinan. Namun, anggaran yang kami miliki tidak mencukupi untuk melaksanakan uji laboratorium," terangnya.

DLH Batang akan melakukan tindak lanjut dengan mencari pihak yang mengadukan limbah tersebut kepada perusahaan, khususnya produsen sarung, dalam suatu forum. Apabila ditemukan pelanggaran, maka akan dibuatkan teguran sebagai langkah tindak lanjut.

Dengan langkah proaktif ini, DLH Batang berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan menanggapi masukan serta laporan masyarakat dengan serius.

Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan solusi yang positif dan melibatkan pihak-pihak terkait untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Batang. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: