Masih Bingung Penentuan Jumlah Rakaat Tarawih 11 atau 20 Rakaat? Ini Dia Penjelasan Buya Yahya
Ini dia penjelasan Buya Yahya mengenai penentuan jumlah rakaat tarawih-Youtube Al-Bahjah TV-
“Siti aisyah berkata, sesungguhnya baginda nabi Muhammad, inilah kisahnya tarawih itu” Nabi shalat di masjid pada suatu malam setelah nabi shalat di malam ramadhan diikuti oleh orang.
Kemudian beliau sholat di malam kedua banyak yang ikut dan di malam itu, setelah itu sahabat-sahabat yang mengetahui sabda nabi yang menghidupkan bulan Ramadan dengan shalat akan diampuni oleh Allah.
Semenjak itu para sahabat menunggu nabi, namun nabi tidak keluar. Takut diwajibkan dan umatnya keberatan, dan setelah keesokan hari nabi berkata kepada para sahabat bahwa beliau khawatir sholat seperti itu akan diwajibkan.
BACA JUGA :Belajar Agama Lewat Internet Emang boleh? Buya Yahya Ungkap Penjelasan dan Berikan Rekomendasinya
BACA JUGA :Meriahkan Hari Raya dengan Baju Couple Lebaran Anak Muda yang Kece Badai! Tren Fashion Ramadhan 2024
2. Riwayat Imam Bukhari
Buya mengatakan mirip seperti hadist sebelumnya, namun ini dikesaksian Zaid bin Tsabit, yang melihat nabi mengambil satu sekatan dalam masjid atau dapat dikatakan memesan tempat pada masjid untuk shalat beberapa malam.
Saat Nabi sholat malam diikuti oleh orang-orang, ketikan nabi tahu banyak yang ikut malah nabi tidak keluar untuk aktifitas sholat seperti sebelumnya. Nabi menyampaikan kepada para sahabatnya, “Aku tahu apa yang kalian lakukan, kalian boleh sholat di rumah kalian”. Sholat boleh di rumah selain shalat fardhu.
Ini terlihat seperti cerita yang sama, tapi berbeda yang menceritakannya oleh para sahabat. Inilah yang terjadi tentang shalat tarawih nabi, bukan 11 rakaat yang selama ini diramaikan oleh orang.
“Selagi tidak ada bilangannya jangan menentukan bilangan,” Ujar Buya Yahya. Adapun hadits yang selama ini dengar tentang 11 rakaat itu hadist sholat witir, 20 rakaat bukan juga bukan shalat tarawih nabi.
BACA JUGA :Teryata Ini Hukum Makan dengan Utang Dalam Islam: Menurut Buya Yahya
Lalu kenapa muncul ada bilangan lainnya? Buya Yahya menjawab “karena ada ijtihad” yang terpenting adalah sholat malam ramadhan menjadi sangat istimewa.
Pada masa Umar bin Khattab baru muncul bilangan rakaat yaitu 20 rakaat. Saat itu Umar kebingungan kenapa pada masa itu sholat dilakukan sendiri-sendiri, beliau melihat tidak rapih dan tidak elok dipandang.
Umar memerintahkan untuk 1 orang menjadi imam dalam sholat tarawih. “Sebaik-baik bid'ah seperti ini, hal yang baru dilakukan dan tidak bertentangan dengan ajaran islam,” ujar Buya Yahya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://youtu.be/blptbufxumq?si=y0st8rcvxdxq8cgc