Cegah Sampah Menggunung, Pemkab Batang Gelar Lomba Pengelolaan Sampah Desa Jelang HUT RI Ke-79
Cegah Sampah Menggunung, Pemkab Batang Gelar Lomba Pengelolaan Sampah Desa Jelang HUT RI Ke-79-IST-
BATANG, RADAR PEKALONGAN - Pemerintah Kabupaten BATANG menggelar lomba pengelolaan sampah desa se-Kabupaten BATANG. Lomba ini diharapkan dapat mencegah gunungan sampah hingga tingkat desa-desa di Kabupaten BATANG, jelang peringatan HUT RI ke-79.
Staf Ahli bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setda Batang Muhammad Fathoni selaku ketua tim penilai lomba mengatakan, Lomba Pengelolaan sampah diinisiasi oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang
BACA JUGA:Cegah Potensi Korupsi Dana Desa, Pemkab Batang Luncurkan Aplikasi Digitalisasi Keuangan Desa
“Lomba Ini diikuti oleh perwakilan desa representatif setiap kecamatan di Kabupaten Batang dengan jumlah 15 desa dari 15 kecamatan,” ujarnya diwawancarai usai melakukan penilaian di Balai Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Senin 5 Agustus 2024.
Lomba ini diharapkan bisa menanamkan mindset kepada masyarakat bahwa sampah itu sebagai karunia yang harus dikelola dengan baik.
BACA JUGA:Cegah Potensi Korupsi Dana Desa, Pemkab Batang Luncurkan Aplikasi Digitalisasi Keuangan Desa
“Sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia pada KTT 20 di Bali untuk membuat green world dan manusia sebagai mahluk konsumtif yang menghasilkan sampah setiap harinya, Pemkab Batang mengharapkan pengelolaan sampah cukup sampai di tingkat desa,” jelasnya.
Produksi pengelolaan sampah Desa Pretek meliputi sampah organik yang diproduksi menjadi pupuk organik berupa cairan dan serbuk dari tumbuhan yang difermentasi.
“Sampah anorganik diproduksi menjadi bahan dengan nilai jual tinggi seperti, paving blok, tas, tempat sampah taplak meja dan lainnya,” ungkapnya.
BACA JUGA:Dibimbing Master Matematika Setiawan, Guru di Batang Diharap Perkuat Kemampuan Numerasi Siswa
Sementara itu, Camat Pecalungan Adhi Bhaskoro menyampaikan, tolak ukur pemilihan Desa Pretek sebagai perwakilan lomba, karena pergerakan dan semangat masyarakat dan pemerintah desa dalam pengelolaan sampah.
“Karena kita melihat bahwa pergerakan dari Pemerintah Desa, PKK, Karang taruna, Bumdes serta masyarakat itu juga sudah berkolaborasi dengan cukup baik. Hal semacam ini perlu dorongan-dorongan serta bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak terutama dari kabupaten. Oleh karenanya kami perkenalkan semangat ini ke Kabupaten melalui lomba ini,” pungkasnya. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: