Rutinkan Pendidikan Pemilih, KPU Batang Dorong Masyarakat Jadi Relawan Pemilihan

Rutinkan Pendidikan Pemilih, KPU Batang Dorong Masyarakat Jadi Relawan Pemilihan

Giat Rutinkan Pendidikan Pemilih, KPU Batang Dorong Masyarakat Jadi Relawan Pemilihan -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADAR PEKALONGAN - KPU BATANG menggelar Rapat Koordinasi Pendidikan Pemilih dan Sosialisasi Tahapan Pemilihan 2024 pada Kamis, 8 Agustus 2024 di Hotel Sendangsari BATANG. Kegiatan ini diikuti 63 orang, terdiri dari 55 Guru PKn SLTA se Kabupaten BATANG, tiga perwakilan mahasiswa universitas, serta lima komunitas di wilayah BATANG.  

KPU Batang turut mendatangkan  dua narasumber, yaitu Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Prof. Zaenal Mustakim dan Dekan FISIP Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Unggul Sugi Harto. 

BACA JUGA:Merdeka Sinyal, Tiga Desa Pelosok di Batang Dapatkan Layanan Internet Gratis untuk Kembangkan Potensi Desa

Komisioner KPU Batang, Khikmatun berharap peserta kegiatan ini dengan senang hati menjadi relawan pemilihan 2024.

“Tujuan kegiatan ini adalah bahwa KPU Batang mengajak para peserta untuk menjadi relawan dan promotor relawan pemilihan 2024. Sebagai calon relawan, para peserta kami bekali dengan berbagai pengetahuan, wawasan dan motivasi terkait pentingnya terlibat aktif menjaga demokrasi dan pemilihan kita ini. Sebagai calon promotor relawan, KPU mengajak para peserta untuk menjaring relawan-relawan baru dari  komunitas sekitarnya," ujar Khikmatun.

Relawan  maupun promotor relawan bertugas untuk menggencarkan sosialisasi dan Pendidikan pemilih (Sosdiklih) di Masyarakat seluas mungkin. agar menjangkau sekuruh  “Kami berharap, endingnya nanti akan terpilih para kepala daerah yang benar-benar terbaik dan mampu mensejahterakan seluruh Masyarakat Batang," pungkasnya.

BACA JUGA:Terpilih Kembali Jadi Ketua, Arief Rohman Tegaskan PGRI Batang Netral di Pilkada 2024

Narasumber pertama, Prof. Zaenal menyinggung keprihatinan akan maraknya money politics yang sangat mungkin bisa menyingkirkan calon pemimpin yang baik. Penerimaan masyarakat terhadap politik uang semestinya sudah menurun mengingat Tingkat Pendidikan Masyarakat sudah semakin baik. 

"Persoalannya saat ini antara pemilih dan pemberi amplop politik uang sudah layaknya “Tumbu entuk Tutup”. Pelaku politik uang membeli suara dan Masyarakat menagih atau seolah-olah menjual suaranya meski dengan harga murah," ujarnya. 

Menurutnya, budaya ini akan bisa hilang asal Masyarakat punya niat baik benar-benar hanya memilih pemimpin yang baik, bukan yang menyebar uang politik. 

BACA JUGA:RSUD Kajen Raih Apresiasi Sangat Baik Dari Kemenkes untuk Indek Kematangan Digital, Paperless 80-90 Persen

Hal senada juga disampaikan Unggul tentang hal-hal yang merusak demokrasi, salah satunya adalah money politik. Unggul juga menyampaikan ketimpangan yang tampak di Kabupaten Batang terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pada saat sedang ramainya Batang dengan Kawasan Indistri Terpadu Batang (KITB), IPM Batang cenderung stagnan. Tidak nampak ada perkembangan signifikan. 

"Hal ini akan menjadi salah satu tantangan bagi Masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli dengan kemajuan Batang," tandasnya. (nov) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: