Ternyata Kutu Buku! Ini Fakta Menarik J.K. Rowling Sang Penulis Karya Fenomenal Harry Potter

Minggu 19-11-2023,08:15 WIB
Reporter : Ana Miratus Sholekhah
Editor : Dony Widyo

Menyelesaikan Karya Pertamanya di Usia 6 Tahun

Kegemaran Rowling untuk menulis memang sudah ada sejak dia masih kecil. Imajinasi kecilnya terus berkembang bersamaan dengan hobi Rowling untuk membaca buku. Dia bermimpi untuk menjadi penulis bahkan sejak masih kecil.

Tidak hanya selintas lalu, Rowling benar-benar serius dengan keinginannya untuk menjadi penulis. Kesungguhannya dalam hobi menulis ini dibuktikan dengan pencapaian Rowling di usia 6 tahun yang telah menulis kisah tentang kelinci yang diberi judul Rabbit.

Tidak berhenti sampai di situ, ketika menginjak usia 11 tahun, Rowling juga mulai menulis novel pertamanya yang diberi judul Tujuh Berlian Terkutuk.

Merevisi Novel Hingga 15 Kali

Ide cerita Harry Potter pertama kali muncul di tahun 1990 ketika Rowling sedang melakukan perjalanan menggunakan kereta api.

Dia menuangkan ide ini ke dalam tulisan hingga merampungkannya pada tahun 1995, yakni 5 tahun kemudian.

Tidak hanya berhenti dalam proses penulisan, Rowling juga melakukan revisi pada novelnya hingga 15 kali. Ini dikarenakan dia ingin menghasilkan karya yang berkualitas dan akan disukai oleh pembaca.

Ketelitiannya yang dia peroleh dari gurunya semasa di Wyedean School and College yang bernama Lucy Shepherd juga menjadi alasan kegigihannya merevisi novel ini.

Baca juga Biografi Elon Musk, Masa Kecil Hingga Awal Kariernya

Pendidikan J.K. Rowling, Didenda Karena Terlambat Mengembalikan Buku

Rowling memiliki keinginan untuk berkuliah di Oxford University setelah menyelesaikan studi sekolah menengahnya.

Namun, keinginan ini tidak dapat diwujudkan dan pada akhirnya Rowling melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Exeter dengan konsentrasi bahasa Prancis.

Alasan pemilihan jurusannya ini adalah karena Rowling berasumsi bahwa jurusan bahasa Prancis memiliki prospek kerja yang luas dan terbuka lebar.

Meski begitu, di awal perkuliahan Rowling merasa bahwa situasi di Exeter tidak sesuai dengan harapannya.

Namun, lambat laun Rowling bisa menerima situasi dan bertemu dengan teman yang sefrekuensi dengannya. Karena hal ini, Rowling kemudian banyak menghabiskan waktunya untuk memaca buku berbahasa Prancis khususnya dengan genre klasik.

Kategori :