Sindir Fenomena Pembajakan Buku, Ini Sinopsis Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye

Minggu 26-11-2023,21:25 WIB
Reporter : Ana Miratus Sholekhah
Editor : Wahyu Hidayat

Sebenarnya, Sitong juga merasa telah menggadaikan idealismenya dengan bekerja di toko ini. Dia secara langsung maupun tidak sudah turut andil dalam aktivitas illegal yang merauk hak kekayaan intelektual milik orang lain.

Akan tetapi, harus bagaimana lagi? Kedua orang tuanya tidak memiliki cukup dana untk membiayai kebutuhan kampus Sitong.

Sedangkan toko buku ini memberikan kesempatan kepada Sitong untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah guna bertahan hidup sebagai mahasiswa.

Posisi Sitong yang merupakan mahasiswa abadi ini membuat Sitong ditekan untuk cepat-cepat menyelesaikan perkuliahannya dan sering sekali ditanyai kapan kiranya dia akan menyelesaikan kuliahnya ini.

BACA JUGA:Perjalanan Mengikhlaskan! Ini Sinopsis Novel Tentang Kamu Tere Liye, Pengungkapan Kasus yang Mengharukan

Sebenarnya, Sitong bukanlah mahasiswa yang bodoh. Dia justru aktif dan cerdas, bahkan tulisan hasil tangannya pernah dimuat oleh koran nasional.

Dia juga pernah menjadi pemimpin redaksi dari lembaga pers mahasiswa di kampusnya.

Nasib mahasiswa abadi ini justru disebabkan oleh kisah cintanya dengan seorang kawan semasa SMA.

Sitong selama ini menyadari betul bahwa dia telah menyalahi prinsip dalam hidupnya. Akan tetapi, dia tidak bisa keluar dari sana dengan mudah karena tekanan finansial yang memaksanya untuk mengesampingkan prinsip dan ideologi.

Kata selamat tinggal sudah dia ucapkan dengan berat hati kepada prinsip hidupnya.

Begitu pula dengan kisah cinta Sintong saat dirinya tengah dilanda patah hati karena persoalan cintanya. Dirinya berani untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa lalunya.

Saat hari itu setelah Sintong meladeni seorang pembeli, ada seorang perempuan, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mampu memikat hatinya.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Novel Fantasi Indonesia dengan Alur yang Menakjubkan, Tak Kalah Seru dengan Novel Internasional!

Perempuan itu bernama Jess. Walaupun ia tidak menyukai menjadi seorang penjaga toko buku bajakan, tetapi setidaknya ia bahagia dapat berjumpa dengan Jess.

Terlebih Sintong menjadi dekat dan acap kali bertukar pesan dengan perempuan berparas cantik. Sintong pun dengan segenap perasaannya, siap untuk membuka hati.

Situasi Sitong menggambarkan bahwa dalam kehidupan yang tidak disukai sekalipun, ada kalanya hal berharga ditemukan di sana.

Kategori :