Disway award
iklan banner Honda atas

Paska Bencana Alam Yang Telan 26 Korban Jiwa, Kawasan Hutan Petungkriyono Harus Dihijaukan!

Paska Bencana Alam Yang Telan 26 Korban Jiwa, Kawasan Hutan Petungkriyono Harus Dihijaukan!

Camat Petungkriyono Hadi Surono ikut dalam aksi penghijauan di kawasan hutan di Desa Gumelem. Penghijuan ini diinisiasi oleh Pemdes Gumelem bersama pemerhati hutan dan lingkungan.-Hadi Waluyo-

"Saya sering ngomong berkaitan dengan komoditi pertanian Petungkriyono, khususnya Gumelem itu dari sayuran tapi pemerintah harus bisa memberikan pandangan tidak harus sayuran saja yang bisa menghasilkan, tapi mungkin dari tanaman-tanaman keras yang lain," katanya.

Di bawah tegakan, harapannya bisa ditanami kopi atau tanaman tumpangsari lainnya. Itu bisa menanggulangi bahaya longsor, kekeringan dan kebakaran. 

"Mari kita petakan, mana yang bisa ditanami sayur, mana yang dihijaukan, dan mana yang daerah sumber air. Petung itu tanahnya subur dan gembur. Jika di kawasan sumber air ditanami sayuran, pupuknya bisa masuk sumber air. Aksi ini tidak hanya berhenti di sini. Harus ada aksi keberlanjutannya. Petung itu harus diselamatkan. Petung harus dihijaukan," tandasnya.

Kepala Desa Gumelem, Ta’at, menegaskan, kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting dalam menjaga warisan alam untuk generasi mendatang. 

“Kegiatan ini kami harapkan menjadi langkah awal yang konkret. Kami juga mengajak warga untuk aktif memelihara tanaman yang telah ditanam agar manfaatnya bisa dirasakan secara berkelanjutan,” ujar Ta’at.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah terlibat, termasuk PAC GP Ansor dan Yayasan Relung Indonesia, atas komitmen dan dukungan mereka terhadap pelestarian lingkungan.

Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Petungkriyono, Suroso, yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Lingkungan Hidup PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan, menyatakan bahwa aksi ini bisa menjadi inspirasi bagi gerakan serupa di wilayah lain.

“Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian lingkungan, kami berharap kegiatan ini menjadi pemicu bagi gerakan konservasi lainnya di Pekalongan,” katanya.

Penanaman 10.000 pohon ini dinilai sebagai contoh sukses sinergi antara komunitas, pemerintah desa, dan organisasi lingkungan. Lebih dari sekadar seremoni, inisiatif ini mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: