Keindahan Wisata Watu Ireng di Pekalongan dan Legenda yang Menyelimutinya
Pemandangan dari watu ireng-Tempat wisata seru-
Namun cerita rakyat tentang wisata indah ini sudah banyak menyebar di masyarakat Pekalongan.
BACA JUGA:Black Canyon di Petungkriyono: Pesona, Lokasi, dan Harga Tiket Masuk
Legenda wisata watu ireng berikut dikutip dari buku "Mendongeng Pekalongan" yang disusun oleh Taufik Hidayat dan Akar Atya.
Kisah ini berawal dari kisah cinta terlarang 2 orang sejoli yang berbeda kasta. Si perempuan bernama Dewi Ajeng, ia adalah anak dari saudagar kaya.
Sedangkan pasangannya bernama Jaka, orang tuanya adalah pembantu dari keluarga Dewi Ajeng.
Singkat cerita hubungan mereka terendus oleh ayah Dewi Ajeng, ia marah dan kemudian langsung mengusir Jaka dari rumahnya. Jaka sendiri dari kecil sudah tinggal di rumah milik keluarga Dewi Ajeng.
BACA JUGA:Curug Bajing di Petungkriyono: Sejarah, Lokasi, Pesona, dan Harga Tiket Masuk
BACA JUGA:Curug Muncar di Petungkriyono: Pesona, Lokasi, dan Harga Tiket Masuk
Lelaki tangguh itupun keluar berjalan menuju tengah hutan yang jarang dijamah manusia, di bawah pohon ia tertidur dan bermimpi mendapat petunjuk tentang tempat yang akan mengubah nasibnya.
Jaka pun langsung bangun kemudian mengikuti petunjuk mimpinya, ia menuju sebuah bukit batu besar yang disakralkan.
Saat masuk ke dalam lubang yang ada di bukit, Jaka kaget melihat tumpukan harta karun yang sangat melimpah.
Bergegas ia mengambil secukupnya, sebab dalam mimpinya ia harus langsung keluar ketika mendengar suara gamelan dimainkan.
BACA JUGA:Pesona Telaga Tua di Pekalongan, Telaga Mangunan yang Super Eksotis dan Menenangkan
Merasa cukup dengan apa yang sudah ia ambil, Jaka pun keluar dari lubang bukit, saat suara gamelan berbunyi seketika lubang tadi tertutup dengan sendirinya.
Dengan harta yang ia miliki Jaka menjelma menjadi orang kaya dan terpandang di desanya, ayah Dewi Ajeng yang merasa iri dan penasaran pun mengundang Jaka ke rumahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

