Cipatakan Lingkungan Sehat, Bojonglor Programkan Bank Sampah

Cipatakan Lingkungan Sehat, Bojonglor Programkan Bank Sampah

BOJONG - Di tengah masa pandemi yang belum usai saat ini, salah satu cara yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Mengingat hal tersebut, para pemuda di Desa Bojonglor, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan berinisiatif merencanakan pembuatan bank sampah di desanya. Hal ini pun disambut baik pihak pemerintah desa setempat.

Selaku Kepala Desa Bojonglor, Agus Haryanto di dampingi Kadus 3, Tabat mengungkapkan, bank sampah yang akan direncanakan nanti merupakan penampungan sampah dari warga yang nantinya bisa dikelola secara profesional oleh para pemuda setempat sehingga bisa mendatangkan nilai tambah dan ekonomi bagi warga.

"Nanti akan dipilah baik secara organik dan anorganik, setelah itu ada pengolahannya entah nanti diperjualbelikan maupun dijadikan pupuk. Dan itu akan diolah sendiri oleh karang tarunanya sendiri," ungkapnya.

Dijelaskan Agus, jika bank sampah yang dikelola oleh pemuda nanti benar-benar mendatangkan nilai tambah bagi warga, maka tidak menutup kemungkinan untuk ditingkatkan menjadi BUMDes Bojonglor nantinya.

"Nah kaitannya dengan BUMdes kan semua hal yang bisa menambah pemasukan bagi desa dan bisa memberi nilai ekonomi kepada warga bisa di-BUMDes-kan selama pembagiannya ada, dan bank sampah sendiri tidak menutup kemungkinan kelak bisa jadi BUMDes, " jelasnya.

Pihaknya mengaku dalam rangka mewujudkan bank sampah menjadi BUmdes, sudah dibentuk tim khusus untuk menggodok segala hal agar benar-benar terealisasi dengan konsep yang profesional.

"Kebetulan di sini belum ada BUMdes, di sini kan baru tim 9, disuruh membuat AD-ART, jadi masih penggodokan, insya Allah bila terealisasi bank sampah ini, sangat mendukung perekonomian warga," urainya.

Selain mampu menjadi salah satu program desa, bank sampah sendiri juga bisa jadi budaya mengajarkan pola hidup bersih bagi warga. Selain itu juga bisa jadi ajang persiapan kelak untuk lomba di bidang kebersihan lingkungan.

Ditanya kapan realisasinya, Agus mengatakan menyesuaikan dengan pemerintah desa. Yang penting proposal sudah masuk. Setelah semuanya digodok, selanjutkan segera dilakukan sosialisasi kepada seluruh warga.

"Nah mungkin kalau sudah clear semua baru kita sosialisasi. Yang jelas administrasi berupa proposal sudah masuk, tinggal pelaksanaannya, " tutupnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: