Wayangan Dengan Dalang Ki Warseno Slenk, Kominfo Sosialisasikan Program Penurunan Stunting

Wayangan Dengan Dalang Ki Warseno Slenk, Kominfo Sosialisasikan Program Penurunan Stunting

KAJEN - Kesenian wayang kulit dijadikan sarana Kementerian Kominfo untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka penurunan prevelensi stunting (gizi buruk) di halaman parkir Pendapa Kabupaten Pekalongan di Kajen, Rabu (6/3) malam. Sembari nguri-nguri budaya daerah, 'tanggapan' wayang kulit dengan dalang Ki Warseno Slenk diharapkan mampu menyentuh masyarakat atas program nasional tersebut.

SERAHKAN TOKOH WAYANG: Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Pekalongan Ali Riza didampingi Direktur Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kominfo Wiryata menyerahkan tokoh utama wayang kepada dalang Ki Warseno Slenk. Hadi Waluyo.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pekalongan Anis Rosidi menyampaikan, pentas wayang kulit oleh dalang Ki Warseno Slenk dengan lakon Begawan Bima Suci merupakan bentuk sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka penurunan prevelensi stunting. Penurunan stunting bukan isu sederhana, namun merupakan program nasional.

"Tujuannya untuk mewujudkan masyarakat hidup bersih dan sehat. Sosialisasi dalam bentuk kesenian rakyat wayang kulit, dan ada dialog interaktif serta pesan-pesan yang disampaikan oleh dalang," katanya.

Selain sasaran sosialisasi program tersebut, lanjut dia, masyarakat juga bisa memetik nilai-nilai dalam lakon yang dibawakan oleh dalang.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Pekalongan, Ali Riza, mengatakan, melalui wayang kulit disampaikan tentang budaya hidup sehat dan penurunan stunting. Apalagi, wayang merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Pekalongan, sehingga pesan yang disampaikan bisa lebih diterima oleh masyarakat, dan tentunya juga bisa menghibur masyarakat.

"Ini juga bagian dari 12 mandat rakyat yang masuk prioritas RPJMD. Mandat ke- 11 yakni melestarikan seni dan budaya," ujar Ali Riza.

Disebutkan, dalam mewujudkan PHBS, Pemkab Pekalongan dengan berbagai elemen seperti PKK memiliki program inovatif Berjumpa (bersih Jumat pagi), Gema setia (gerakan masyarakat stop kematian ibu dan anak), dan Gentong hebat (gerakan gotong royong hidup bersih dan sehat).

"Secara kebijakan, regulasi dan kelembagaan ada. Pemerintah tidak bisa sendiri, makanya PKK maju dan lainnya juga," tandasnya.

Sosialisasi dengan hiburan rakyat ini diyakininya mampu menyentuh batinnya masyarakat, karena nilai budaya bersifat universal. "Insya Allah bisa masuk," katanya.

Direktur Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, Wiryata, mengatakan, sosialisasi tersebut merupakan amanah Kementerian Kominfo untuk menyampaikan isu-isu strategis nasional kepada masyarakat, salah satunya program penurunan stunting.

"Data stunting masih 37 koma sekian persen di tahun 2013, dan saat ini 30 koma sekian persen. Penurunannya 7 persen dalam tujuh tahun. Pantas diapresiasi kinerja pemerintah di era Jokowi - JK," ujarnya.

Disampaikan, selama era pemerintahan Jokowi-JK banyak capaian yang diraih. Di antaranya, penurunan angka kemiskinan hingga satu digit. Pada Februari 2018, angka kemiskinan 9,82 persen, dan dalam kurun 6 bulan turun menjadi 9,66 persen.

"Penurunan sekitar 0, 6 itu mampu meningkatkan derajat 500 ribu orang. Ini luar biasa," ujar dia. ap5

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: