Inspiratif dan Kolaboratif, Saung Raden Berdayakan Warga Bugangan

Inspiratif dan Kolaboratif, Saung Raden Berdayakan Warga Bugangan

KEDUNGWUNI - Setelah resmi dilaunching pada 23 Agustus 2020, Saung Raden yang merupakan bisnis kuliner dan wisata edukasi hasil kolaborasi antara Abi Muhammad, pebisnis sekaligus penggiat wisata edukasi dengan Pemerintha Desa Bugangan yang terletak di tengah sawah Desa Bugangan, Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan resmi mulai dibuka untuk umum, Rabu (02/9/2020).

Selaku inisiator Saung Raden, Abi Muhammad ketika di temui di Saung Raden, Rabu (02/9/2020), mengungkapkan, konsep Saung Raden murni memanfaatkan alam persawahan dan kearifan lokal warga Bugangan yang menjadi ciri khas warga Pekalongan.

"Launching 23 Agustus kemarin, dan sekarang adalah awal buka. Ini perdana diluncurkan, kalau makanan mungkin sama, seperti ayam, ikan, cuma sedikit di sini kan ciri khas Pekalongan, seperti ayam bakar, ikan bakar, pecak, gurame dan menu-menu biasa yang lain mungkin sama seperti yang lain tapi menitik beratkan, jadi menunya asli Bugangan karena pengolahan ikan," ungkapnya.

Untuk harga sendiri, kata Muh sapaan akrabnya, menyesuaikan dengan kemampuan warga, sehingga harga menu di Saung Raden sendiri mulai dari kisaran Rp 2.000 an hingga harga tertinggi Rp 45.000 an. Kedepan Saung Raden juga akan membuka dan menyediakan outbond untuk wisata edukasi pelajar dan pemuda.

"Selain makan, di sini juga next ada outbond. Ini saya lagi konsultasi dengan kepala desanya, dengan BUMDesnya bagaimana selanjutnya, tapi tetap ada outbond, tempat selfi sambil kita lagi lihat perkembangannya nanti. Apalagi selama covid ini banyak anak-anak pada libur, jadi menarik," jelasnya.

Dijelaskan Muh, apa yang dirinya lakukan di Bugangan intinya hendak membantu pemerintah desa sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

"Kita itu intinya menyerap tenaga kerja. Kan sekarang banyak yang nganggur akibat Covid. Mudah-mudahan kalau dikasih rezeki kita yang banyak kita buat outbondnya. Di sini kan sudah ada, seperti jembatan layangnya, tinggal penataan sedikit-sedikit," lanjutnya.

Selebihnya menjadikan kawasan Saung Raden itu sebagai kawasan ekonomi baru yang bisa memutar roda ekonomi warga sekaligus sebagai tempat wisata baru.

"Tempat selfienya sudah ada. Warung-warung kecilnya, masyarakat sendiri dagang sudah ada juga. Jadi ya sedikit-sedikit, ya saya dan masyarakat sini mau berbagi kepada bangsa Indonesia sendiri," imbuhnya.

Salah satu kelebihan Saung Raden selain lokasi nyaman dan asri juga cocok jadi tempat acara kumpul bareng keluarga, teman ataupun bisnis.
"Saung di tengah sawah ini bisa menampung kapasitas 200 orang," lanjut Muh.

Karena Saung Raden ini berkolaborasi dengan BUMDes Bugangan, dia berharap bisa lebih cepat maju dan berkembang dan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Pekalongan.

"Harapannya BUMDesnya maju, buat contoh bagi desa-desa lain bahwasanya BUMDes itu nikmat, bisa menyerap tenaga kerja, warganya juga tidak perlu kedaerah lain dan bisa memajukan kampungnya sendiri, desanya sendiri dan orangnya sendiri. Jadi warga sini jangan hanya jadi penonton dunia bisnis, dunia usaha tapi mereka itu kerja dan terjun. Disini juga pelatihan, insya Allah akan ada. mereka-mereka baru lulus, mereka yang putus kerja, bisa kerja di sini dan bisa buka usaha disini juga UMKM itu insyaa Allah," tegasnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: