Wanita Kuliahan hanya jadi Ibu Rumah Tangga, Jangan Sedih! Ini 6 Alasannya dalam Pandangan Islam

Wanita Kuliahan hanya jadi Ibu Rumah Tangga, Jangan Sedih! Ini 6 Alasannya dalam Pandangan Islam

Ilustrasi seorang ibu mengajari anaknya belajar memasak.-Tangkapan layar freepik.com-

RADARPEKALONGAN - Lulus kuliah dari kampus ternama hanya jadi seorang ibu rumah tangga. Cibiran, celaan, dan seabrek gunjingan lainnya pasti ditujukan ke ibu. Ndak usah sedih. Justru itu lebih mulia, karena tempat terbaik bagi seorang wanita dalam pandangan Islam adalah di rumahnya.

Banyak wanita demi mengejar karirnya melalaikan tugas utamanya di rumah. Anak dititipkan ke pembantu atau neneknya. Sungguh miris!, di hari tuanya sang nenek justru direpotkan untuk menjadi baby sitter cucunya sendiri.

Tak sedikit, wanita dengan karir cemerlang di kantornya, namun rumah tangganya berantakan. Anak-anak tidak mendapat didikan yang baik karena hanya dirawat pembantu, rumah tak terawat, hingga suami tak terlayani dengan baik. Bahkan, banyak kasus perselingkuhan berawal karena cinta lokasi di kantor arau tempat kerja.

Namun tak sedikit pula, wanita yang memiliki pekerjaan membanggakan di mata masyarakat justru akhirnya memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya. Alasannya sederhana, demi merawat anak-anak dan melayani suaminya dengan baik. Agar rumah tangganya terjaga dengan baik. Di situlah ladang pahala bagi seorang wanita mulia.

Baca juga:Pakai Minyak Zaitun Sebelum Tidur, Auto Wajah Bening dan Cerah Berseri di Pagi Hari

Jangan sedih dengan status ibu rumah tangga, ini beberapa alasannya dalam pandangan agama Islam:

1. Tempat terbaik bagi wanita adalah di rumah

Wanita karir akan menghabiskan waktunya di kantor. Berangkat pagi, pulang sore atau bahkan malam. Mungkin, tak ada lagi waktu untuk melayani suami, atau memperhatikan anak-anaknya. Padahal wanita yang betah di rumah dipuji oleh Allah sebagaimana disebutkan dalam surah Al Ahzab ayat 33 berikut ini,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas bahwa janganlah wanita keluar rumah kecuali ada hajat seperti ingin menunaikan salat di masjid selama memenuhi syarat-syaratnya.

2. Wanita itu aurat

Wanita itu aurat, maka tinggal di rumah akan lebih baik baginya. Disebutkan dalam hadits dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ فَتَقُولُ: مَا رَآنِي أَحَدٌ إِلا أَعْجَبْتُهُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ إِلَى اللَّهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: